Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kerontang Taman Negeri

26 Februari 2019   14:04 Diperbarui: 26 Februari 2019   14:05 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ada yang hilang
pada pohon-pohon rindang
dan kicauan burung pagi

pohon-pohon gersang, ditelantarkan
digerogoti perlahan, dari dalam, berkepanjangan
ia yang dahulu hijau rindang, kini layu, kering oleh kepentingan

burung-burung pun pergi
meninggalkan kedamaian termenung sedih
sepi dan sendiri, kuyu tak lagi asri

dan lihatlah ulat-ulat ganas
menikmati udara yang makin panas
menggelinjang menggeliat, melumat cepat setiap tunas

taman negeri
kerontang oleh pertarungan benci
mengupas hidup-hidup persatuan, meretakkan tanah-tanah di bumi

akankah hujan membasuh hati?
adakah mentari datang, menguapkan noda durhaka pada nurani?
agar taman pertiwiku, kembali rindang sejuk, indah berseri?

Jakarta, 26 Februari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun