Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Untuk Teman di Ujung Perjalanan

20 Februari 2019   09:42 Diperbarui: 20 Februari 2019   09:48 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

saudaraku, aku masih melihat sinar di matamu, ada kilatan tajam, sisa kekuatan yang masih kau simpan. ada tekad kuat melanjutkan perjuangan.

saudaraku, aku tak mungkin terus terang, sirosis tahap akhir yang kau derita sekarang. aku pendam ucapan, berpegang pada mukjizat sebagai satu-satunya harapan.

saudaraku, istrimu menunjukkan ketabahan, tapi putramu yang baru delapan bulan, ke mana kelak mencari sandaran?

saudaraku, teruslah berjuang, sampai penghabisan, jika hingga akhir tak jua genap tujuan, engkau telah tuntas menapaki perjalanan. selebihnya, biarkan itu menjadi urusan Tuhan. sebab Dialah pembuat cobaan sekaligus satu-satunya penyingkir segala kekuatiran.

Makassar, 20 Februari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun