Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Harapan pada Langit Pagi

13 Februari 2019   00:27 Diperbarui: 13 Februari 2019   00:31 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

langit pagi, terang biru yang digumuli awan putih, terlampau indah untuk dibiarkan pergi, sekedar dilewati, apalagi ditinggalkan begitu saja dengan kecepatan tinggi.

memandangnya dari dekat adalah keistimewaan yang sangat, mengabadikannya adalah keputusan tepat, keputusan yang harus diambil cepat, sebab ia rapuh oleh waktu, ia pecah menyebar berantakan, lalu hilang, oleh jahilnya dengusan angin barat.

engkau, langit pagi terang biru yang kugumuli dengan awan-awan putih, semoga tak pergi, agar tak sekedar menjadi kelabu rindu yang kelak harus kujejali ke lobang-lobang hati.

Tawangmangu, 13 Februari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun