Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Atap Lapuk Berlumut

17 Januari 2019   10:57 Diperbarui: 17 Januari 2019   12:37 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pikiran serupa atap
tempat cipta, rasa dan karya menetap
dan hati adalah tiang utama, menopangnya kokoh sepanjang masa.

pikiran sehat harus bermartabat, ia menang dalam sengketa abadi dengan maksiat
darinya mengalir manfaat
mengangkat derajat

pikiran sakit mudah tersulut
dalam kepentingan ia tersangkut, moral dan nurani kusut, perlahan terlepas dan lucut
persis seperti atap lapuk berlumut.

Ciloto, 17 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun