pikiran serupa atap
tempat cipta, rasa dan karya menetap
dan hati adalah tiang utama, menopangnya kokoh sepanjang masa.
pikiran sehat harus bermartabat, ia menang dalam sengketa abadi dengan maksiat
darinya mengalir manfaat
mengangkat derajat
pikiran sakit mudah tersulut
dalam kepentingan ia tersangkut, moral dan nurani kusut, perlahan terlepas dan lucut
persis seperti atap lapuk berlumut.
Ciloto, 17 Januari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!