Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kelana Pikiran

15 Januari 2019   01:13 Diperbarui: 15 Januari 2019   01:59 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:m.aliexpress.com

hening ini begitu menghimpit
hingga detak jam dinding, serupa suara hati keras menjerit
pada malam-malam buta menggigit

kelana pikiran
menembus semua batasan
tak terbendung, tak jua tertahan

kelebat demi kelebat bayangan
tak beraturan, membentur keras kesadaran
mengambang antara khayalan dan kenyataan

ini siksaan atau kenikmatan?
hampa tapi sekaligus ketenangan
entahlah, aku seolah melayang di atas lautan harapan!
atau berselancar gelombang pencerahan, tapi tak juga sampai di pantai-pantai jawaban.

Ciloto, 15 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun