mereka berlomba-lomba memburu, penuh nafsu memperebutkanku. berapapun hargaku, mereka rela membayar kontan, walau harus menjual kewarasan, atau menggadaikan kehormatan.
aku dikejar-kejar di seluruh muka bumi, dimanapun bersembunyi, mereka tak akan  berhenti mencari. begitulah, dari dulu, kini hingga nanti.
lalu lawan berubah menjadi kawan, teman kemudian menjadi musuh, bahkan saudara sekalipun mereka bunuh, asal bisa memilikiku.
tapi, mereka ini tak pernah benar-benar mendapatkanku. mereka sungguh-sungguh  telah tertipu.
sebab aku ini milik Tuhan.
sebab aku ini bernama: "kekuasaan."
Jakarta, 12 Januari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!