hati adalah cermin misteri
cermin karena ia adalah aku yang sejati
misteri sebab yang tahu, hanya diri sendiri
hati yang tinggi adalah akar serakah, ia melahap kemanusiaan, layaknya ulat lapar mengunyah dedaunan. hati yang rendah pandai bersyukur, dalam keadaan apapun selalu makmur, ia sejuk serupa mata air di kedalaman sumur.
hati duka adalah pikiran lemah, tempat para iblis menggoda, sumber segala sakit dan masalah, menarik jiwa ke tepi neraka. hati gembira tak mudah patah, bersahaja pun tetap bahagia, tempat malaikat bernyanyi ria, mengantar langkah menuju surga.
hati yang dengki adalah tirani, mencampakkan harga diri dan menyebar benci, menggiring mulut menebar hasut, nafsu menyeretnya hanyut. hati berbudi tak mampu iri, ia serupa langit yang selalu memberi, tanpa berharap puji, tak terpikir untuk mendapat balasan kembali. ia berpenuh damai dan kasih.
hati yang mati tak lagi berbunyi, ia buta, gelap gulita, limbung melangkah, terjerembab dalam nista. hati yang hidup selalu bersuara, kata dan langkah selalu terarah, bercahaya, terang bak pelita, senantiasa indah.
Jakarta, 3 Desember 2019 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H