To my mind, there is perhaps no better demonstration of the folly of human conceits than this distant image of our tiny world. To me, it underscores our responsibility to deal more kindly and compassionately with one another and to preserve and cherish that pale blue dot, the only home we've ever known. (Carl Sagan, 13 Oktober 1994)
Ada banyak ilustrasi tentang kecilnya Bumi dibandingkan jagat raya. Beberapa gambar dibuat berdasarkan perbandingan ukuran Bumi dengan ukuran benda langit seperti Matahari dan planet lain di tata surya kita.Â
Namun ada sebuah foto nyata, potret Bumi dari jarak 6 milyar kilometer oleh Voyager 1 pada tanggal 14 Februari 1990. Foto ini dikenal dengan sebutan A Pale Blue Dot (Sebuah Titik Biru Pucat). Voyager 1 bersama kembarannya Voyager 2 adalah wahana antariksa tanpa awak milik NASA yang diluncurkan pada tahun 1977. Â Baik Voyager 1 dan Voyager 2 sudah beroperasi selama 41 tahun lebih, dan sampai saat ini masih berkomunikasi dan rutin mengirimkan data ke NASA.Â
Per tanggal 1 Januari 2019, jarak Voyager adalah 13,5 milyar kilometer dari Bumi, dan sekaligus mengukuhkannya sebagai benda buatan manusia yang letaknya terjauh dari Bumi. Voyager terus meluncur menjauhi Bumi dan telah memasuki ruang antar bintang (intersellar space) dengan kecepatan 16 kilometer per detik!
Kembali ke foto yang diambil oleh Voyager 1, Bumi terlihat sebagai titik kecil putih kebiruan. Foto asli di bawah ini adalah salah satu frame dari 60 frame yang berhasil diambil oleh Voyager 1.
Apakah Anda dapat menemukan Bumi pada foto berikut?
Bayangkan semua aktivitas kita, seluruh negara, perebutan kekuasaan oleh para raja-raja, eksplorasi sumber daya, pengeboran minyak, pertambangan, pembangunan gedung-gedung, pembunuhan, pertumpahan darah, perang, gempa, banjir, tsunami, semuanya terjadi di titik kecil itu.Â
Pilpres, korupsi, pertikaian, saling hujat, panji-panji hitam, urusan haram-halal sebuah ucapan, perlakuan tidak baik yang kita lakukan terhadap sesama, kebencian, merasa benar sendiri, pengucilan, dan segala sesuatu yang saat ini terjadi,  semuanya  dilakukan di bagian kecil dari sebuah titik biru pucat di antah-berantah!
Betapa tidak signifikannya Bumi dan kita bersama dengan segala urusan kita! Dan sampai saat ini, hanya titik kecil itu saja menjadi satu-satunya rumah kita. Betapa kita terlalu sombong membesarkan diri dan kelompok kita, di tengah kecilnya Bumi di hadapan Alam Semesta dan Penciptanya
Maka, seperti yang di sampaikan mendiang Carl Sagan, bahwa foto Bumi dari kejauhan ini menunjukkan betapa yang kita lakukan saat ini adalah kesombongan dan kebodohan, mestinya kita memperlakukan sesama dengan lebih baik dan penuh kasih sayang. Kita juga bertanggung jawab menjaga, melestarikan dan menghargai segala sesuatu yang ada di Titik Biru Pucat tersebut, sebagai satu-satunya rumah, tempat tinggal yang kita kenal.
Sumber:
1. voyager
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H