hati yang terombang-ambing perasaan, serupa kapal diterjang gelombang lautan. Ia membutuhkan pengetahuan untuk menjaganya dari karam kesadaran.
seperti setiap kapal yang membutuhkan dermaga untuk bersandar, setiap hati juga memerlukan pijakan nalar.
tapi, tidak seperti kapal yang tetap mampu menemukan jalan pulang ke tepi, akal tanpa perasaan adalah tirani. ia tersesat  dalam labirin sepi.
pikiran tanpa hati, serupa dermaga kosong, sempurnanya  pelanggaran kodrati, seperti mimpi-mimpi di siang bolong.
Manggar, 31 Desember 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H