Rasanya, hampir semua dari kita senang memandang langit di malam hari. Ada keasyikan sendiri menatap bulan dan bintang-bintang yang bertebaran. Apalagi kondisi langit cerah dan tidak terlalu terpolusi cahaya kota, benda-benda langit terlihat lebih terang dan indah.
Tapi, benda langit yang kita lihat malam ini misalnya, adalah benda langit dari masa lampau. Bahkan ada kemungkinan besar, bintang-bintang yang sedang berkedap-kedip itu sudah tidak ada pada saat kita memandanginya. Kok bisa?
Proses melihat membutuhkan tiga komponen wajib. Mata, Obyek dan Cahaya. Apapun yang kita lihat, sebenarnya adalah pantulan cahaya dari obyek yang kita lihat. Begitu pantulan cahaya itu masuk ke mata kita, saat itulah kita melihat obyek tersebut.
Kecepatan cahaya adalah 299.792.458 meter per detik, atau 299.792 kilometer perdetik. Untuk lebih mudah menggambarkannya, dalam 1 detik, cahaya dapat mengelilingi bumi sebanyak 7,5 kali!
Sekarang kita hitung berapa lama waktu yang dibutuhkan sebuah obyek yang berjarak 5 km memantulkan cahayanya ke mata kita. Sederhana, 5km dibagi dengan 299.792 km = 0,0000167 detik!
Artinya dalam waktu nol koma nol nol nol nol satu enam tujuh detik, sebuah obyek yang jaraknya 5 km, sudah terlihat mata. Boleh dikatakan seketika itu juga. Itu untuk obyek yang jaraknya 5 km, apalagi untuk obyek-obyek di sekitar kita. Pantulan cahaya obyek tersebut sampai di mata kita, jauh lebih cepat. Itulah mengapa kita dapat melihatnya instan saat itu juga.
Lalu Bagaimana Dengan Benda-Benda Langit?
BulanÂ
Matahari