Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lamunan Secangkir Kopi

26 November 2018   12:50 Diperbarui: 26 November 2018   12:52 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.abc.net.au/news/2015-09-17/cup-of-coffee-at-night/6777598

dinding putih sembunyi-sembunyi menatap

lalu bermain mata dengan hewlett packard  

senyum bersama, mengejek jemariku yang kehilangan abjad

lembaran kertas diam-diam mengkerut

menyikut tiga puntung sisa tadi kusulut

seringai bersama, menunggu kata-kata yang belum terajut

kursi pun tak mampu sembunyikan risih

saling pandang dengan secangkir kopi

terbahak bersama, membaca syairku yang kehilangan isi

Jakarta, 26 November 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun