SMK Pertiwi Kuningan menjadi saksi gemerlapnya budaya dalam sebuah pementasan drama tiga bahasa yang memukau. Acara yang diadakan dari tanggal 6 sampai 7 Maret 2024, menyajikan pengalaman luar biasa bagi para siswa dengan menyelipkan pesan persatuan melalui bahasa Indonesia, Inggris, dan sunda.
Drama yang dipentaskan mengangkat tema tentang toleransi, keberagaman, pendidikan, politik dan kesenjangan sosial ini, mempertontonkan perjalanan emosional karakter-karakter yang mewakili lapisan masyarakat yang berbeda. Dari konflik hingga perdamaian, cerita tersebut berhasil merangkul penonton.
Pementasan ini di ikui semua jurusan yang ada di SMK Pertiwi Kuningan. Dengan total 18 kelas yang terlibat, komposisi partisipan terdiri dari 5 kelas dari Jurusan Teknik Sepeda Motor, 5 kelas dari Jurusan Teknik Kendaraan Ringan, 4 kelas dari Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan, serta 2 kelas dari Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak.
Dengan semangat yang membara, para siswa mempersiapkan dan mempraktikkan drama-drama yang telah mereka buat sebelumnya. Mulai dari penulisan naskah hingga latihan panggung, mereka menunjukkan dedikasi tinggi untuk memberikan penampilan terbaik.
Wakil kepala sekolah bidang kurikulum SMK PERTIWI Kuningan, bapak Nandar Sunandar, S.T. menyatakan, "Pementasan drama festival tiga bahasa ini merupakan wujud dari upaya kami untuk mendorong siswa dalam mengembangkan kreativitas mereka, serta memperkuat kemampuan berbahasa dalam lingkungan multibudaya seperti saat ini."
Ketua Panitia Acara, bapak Mulyana, S.Pd. menyatakan, "Pementasan ini adalah hasil kolaborasi antara siswa-siswa dari berbagai jurusan di sekolah kami. Kami berharap pesan persatuan dan keberagaman yang disampaikan melalui drama ini dapat menginspirasi dan mempererat tali persaudaraan di antara kami semua."
Acara ini juga mendapat sambutan hangat dari para orang tua siswa, guru-guru, dan siswa siswi kelas X dan XI SMK Pertiwi Kuningan. Mereka memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kualitas dan profesionalisme siswa dalam menyajikan drama-drama tersebut.
Dengan berakhirnya pementasan drama festival tiga bahasa ini, para siswa diharapkan terus mengembangkan bakat dan minat mereka dalam seni pertunjukan, serta terus memperkaya kreativitas mereka dalam berbahasa. Acara seperti ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi siswa-siswi kelas X dan XI dalam menggalakkan kegiatan seni dan budaya di lingkungan pendidikan dan masyarakat. (RR)
