Candi Gedong Songo adalah salah satu objek wisata sejarah yang lokasinya berada di Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Lokasi candi ini berada di sekitar lereng gunung Ungaran yang dapat ditempuh dari Kota Semarang selama 45 menit perjalanan saja. Rute yang dilalui untuk menuju objek wisata ini cukup mudah. Dari Kota Semarang kita dapat melakukan perjalanan ke arah Ungaran. Setelah itu sesampainya di pertigaan Lemah Abang kita berbelok arah menuju kawasan wisata Bandungan.
Bagi seorang mahasiswa sejarah seperti saya, berwisata ke situs-situs sejarah seperti candi Gedong Songo sangat menarik untuk dilakukan karena selain menawarkan keindahan alam juga menawarkan nilai- nilai kesejarahan didalamnya. Candi Gedong Songo adalah salah satu candi di Kabupaten Semarang yang memiliki latar belakang keagamaan Hindu. Latar Belakang candi yang beragama Hindu pada candi Gedong Songo terlihat pada arsitektur bangunan candi seperti bagian atapnya yang semakin ke atas semakin meruncing. Bagian atap pada candi melambangkan alam dunia kedewataan dalam kepercayaan masyarakat Hindu.
Oleh masyarakat nenek moyang kita dimasa lalu, candi biasanya dibangun di tempat-tempat tertentu seperti di dekat kawasan mata air atau di lereng gunung. Candi Gedong Songo sendiri lokasinya berada di lereng gunung Ungaran. Jika melihat lokasinya yang berada di lereng gunung, maka kemungkinan fungsi candi Gedong Songo dimasa lalunya adalah sebagai tempat pemujaan karena berdasarkan kepercayaan masyarakat Hindu, gunung adalah tempat tinggal para dewata. Kepercayaan yang semacam ini adalah suatu bentuk asimilasi kepercayaan masyarakat Hindu dengan masyarakat Nusantara pada masa pra sejarah dimana masyarakat Nusantara pada masa pra sejarah mempercayai bahwa gunung adalah tempat tinggal para arwah nenek moyang sehingga gunung adalah salah satu lokasi yang disucikan.
Lalu kapankah candi ini dibangun ? dan pada masa pemerintahan siapa candi ini dibangun ?. sampe saat ini belum ada tulisan pendukung seperti prasasti yang menjelaskan tentang candi Gedong Songo. Namun jika dilihat dari arsitektur candinya yang mirip dengan kompleks candi di dataran tinggi dieng, maka dapat disimpulkan bahwa candi Gedong Songo dibangun pada masa Kerajaan Mataram Hindu. Kompleks candi ini kembali ditemukan pada saat Raffles menjabat sebagai gubernur jenderal di Indonesia dari tahun 1811 hingga tahun 1816. Rafles menamakan kompleks candi yang ditemukanya tersebut dengan nama "candi Gedong Pitoe" karena ada tujuh buah candi yang ditemukanya. Namun pada perkembanganya ditemukan lagi dua buah candi sehingga namanya berubah menjadi "candi Gedong Songo". Nama Gedong Songo sendiri berasal dari bahasa Jawa yang artinya adalah sembilan bangunan candi.
 Â
       Â
Setiap tahunya kawasan candi Gedong Songo selalu ramai dikunjungi para wisatawan. Selain menawarkan nilai-nilai kesejarahanya, kompleks wisata ini juga menawarkan keindahan alam nya. Di kawasan ini para wisatawan dapat menikmati indahnya pemandangan dan sejuknya udara khas kawasan pegunungan Ungaran. Area ini sangat cocok dijadikan sebagai tujuan wisata apalagi bagi para pengunjung yang ingin menikmati indahnya pemandangan sekaligus belajar sejarah tentang candi Gedong Songo. Tidak lupa juga di kawasan ini para pengunjung juga dapat menikmati pemandian air panas yang berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit kulit seperti penyakit gatal-gatal.
Apapun tempat wisatanya sepertinya tidak lengkap jika tidak dibaluti dengan mitos. Mitos adalah cerita yang beredar di suatu lingkungan masyarakat yang disebarkan secara turun temurun dan belum dapat dipastikan kebenaranya. Akan tetapi mitos adalah suatu bentuk dari bagian kearifan lokal karena biasanya didalam mitos tersebut terdapat nilai-nilai kehidupan yang bisa kita ambil. Di lansir dari museumnusantara.com mitos yang ada di candi Gedong Songo ini adalah cerita mitos antara Dasamuka dan Anoman yang akan menyelamatan Dewi Shinta yang ketika itu sedang di culik oleh Dasamuka. Menurut mitos yang berkembang di masyarakat gunung Ungaran adalah gunung yang digunakan oleh Anoman untuk menimbun Dasamuka hidup-hidup saat berperang memperebutkan Dewi Shinta. Mitos peperangan antara Anoman dan Dasamuka dalam memperebutkan Dewi Shinta adalah mitos yang diambil dari kisah pewayangan yang diambil dari kitab Ramayana.
Sekian yang dapat penulis sampaikan tentang candi gedong songo dan sejarahnya. Tulisan ini dibuat dalam rangka untuk mengikuti lomba menulis artikel pesona wisata Kabupaten Semarang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI