Mohon tunggu...
Rio WibiS
Rio WibiS Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Lulus kuliah dari Unnes Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Candi Ngempon

29 November 2022   21:31 Diperbarui: 29 November 2022   21:55 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Candi Ngempon berbeda dengan Candi Gedong Songo dimana candi Ngempon ukuranya jauh lebih kecil. Kompleks candi Ngempon terdiri dari enam bangunan candi. Dari keenam candi tersebut salah satunya adalah candi Induk dan sisanya adalah candi perwara. Candi induk dan dua candi perwara berada di sebelah selatan dan utara. Candi induk menghadap ke arah timur sedangkan tiga candi perawara menghadap ke arah barat. Candi Ngempon diperkirakan dibangun sezaman dengan candi Gedong Songo yang ada di lereng Gunung Ungaran.

Sebagaimana candi-candi yang lainya, candi Ngempon juga memiliki relief yang menghiasi dinding-dinding candinya. Relief tersebut diantaranya adalah relief burung angsa. Relief burung angsa ini dapat kita jumpai pada bagian samping anak tangga candi. Di bagian dinding candi dihiasi dengan ornamen tumbuh-tumbuhan. Selain itu terdapat relief Nandi. Nandi adalah hewan berupa lembu atau sapi yang menjadi tunggangan Dewa Syiwa. Adapula relief kinara-kinari. Kinara-kinari adalag relief yang berbentuk burung yang berkepala manusia. dalam kepercayaan Agama Hindu, Kinara dan Kinari adalah makhluk penghuni Surga.

Candi Ngempon ini berukuran sangat kecil. Karena ukuranya yang kecil candi ini tidak dapat dimasuki oleh orang. Oleh karena itulah saat berkunjung ke situs cagar budaya ini kita hanya bisa melihatnya dari luar saja. Untuk menjaga kelestarian candi dan ulah tangan-tangan jahil maka

pihak pengelola terkait yakni Balai Pelestarian Benda Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah membangun pagar yang mengelilingi situs candi. Peninggalan cagar budaya seperti candi Ngempon ini adalah peninggalan cagar budaya yang patut kita lesatarikan. Karena peninggalan cagar budaya candi Ngempon dapat digunakan oleh generasi berikutnya untuk mempelajari sejarah terutama sejarah yang berada di sekitar kita.

Situs candi Ngempon dapat dijadikan sebagai referensi liburan keluarga. Karena disinilah kita akan disuguhkan pemandangan alam pedesaan yang indah sekaligus belajar sejarah. Akan tetapi ada beberapa hal yang harus dipatuhi oleh pengunjung ketika berkunjung ke situs candi Ngempon yakni dilarang membuang saampah sembarangan, dilarang mencorat-coret situs candi, dilarang memindahkan batuan candi, dilarang merusak dan mengambil batuan candi. Apabila ketentuan dan aturan tersebut dilanggar maka akan dikenakan hukuman sesuai dengan Undang-undang nomor 11 tahun 2010 tentang cagar budaya.

DAFTAR PUSTAKA

Aji, A. W. (2018). Candi-candi di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta.

Moh. Fadli, J. H. (2014). Sejarah Candi dan Sumber Mata Air Songgoriti. Malang: UB Press.

Muhammad Hermanto, M. I. (2015). ARSITEKTUR DAN FUNGSI CANDI PARI DENGAN CANDI RIMBI. 1-11.

Riyanto, S. (2013). Situs-Situs "Tersembunyi" Di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Berkala Arkelologi, 33-50.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun