Mohon tunggu...
Rio Yunaris Umbara
Rio Yunaris Umbara Mohon Tunggu... Apoteker - Praktisi Kesehatan

Sudah malang melintang selama 10 tahun lebih di dunia kesehatan terutama Obat-obatan/kefarmasian, hobi menulis artikel kesehatan, membuat orang lain sadar atas pentingnya kesehatan, minat pada bidang farmakologi, fitofarmaka, biologi farmasi, farmasi klinik dan lain-lain

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mengenal Cyproheptadine, Obat Anti Alergi yang Unik

28 Juli 2022   11:55 Diperbarui: 29 Juli 2022   15:02 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi alergi (Sumber: Pexels)

Kita sering mendengar bahkan mengonsumi obat-obat anti alergi yang diantaranya adalah CTM, Loratadin, Cetirizin dan Fexofenadin. 

Betul, obat-obat anti alergi tersebut memang cukup umum dan sering diresepkan oleh dokter kepada pasien untuk mengatasi gejala alergi, seperti bersin-bersin, hidung berair, mata memerah dan gatal, atau ruam kulit. 

Alergi merupakan suatu reaksi dari sistem imun tubuh yang terjadi karena suatu zat atau substansi yang disebut alergen. 

Ada salah satu obat anti alergi yang menyita perhatian saya, obat ini terbilang "unik" dan bisa dibilang "nyeleneh", karena dari mekanisme kerjanya agak berbeda dengan obat anti alergi yang lain. 

Dia adalah Cyproheptadine atau dalam ejaan bahasa Indonesianya adalah Siproheptadin. 

Kebetulan istri saya memiliki riwayat alergi yang frekuensinya terbilang sering terjadi. Untuk mengatasinya, saya berikan Cyproheptadine karena memang lebih cocok dibandingkan dengan obat anti alergi yang lainnya. 

Dalam tulisan ini, saya ingin sharing mengenai obat anti alergi Cyproheptadine, hanya sharing untuk meningkatkan pengetahuan kita tentang obat-obatan, tidak ada maksud mengajak pembaca sekalian untuk mengonsumsi obat anti alergi Cyproheptadine ini, karena obat ini masuk ke dalam golongan obat keras, sehingga untuk mendapatkannya harus melalui resep dokter. 

Obat anti alergi dibagi ke dalam beberapa golongan, yang sering diklasifikasikan adalah obat anti alergi golongan sedasi (menyebabkan ngantuk) contohnya adalah CTM, Prometazine, Cyproheptadine dsb, dan golongan non sedasi  (tidak/sedikit menyebabkan ngantuk) contoh nya Cetirizin, Loratadin, Levocetirizin, Desloratadin dsb. 

Pada umumnya, obat anti alergi bekerja dengan cara memblok reseptor Histamin-1 atau sebagai antagonis reseptor Histamin-1 yang ada pada jaringan tubuh manusia. 

Histamin adalah zat kimia yang diproduksi oleh sel-sel darah putih di dalam tubuh terlibat dalam tanggapan imun lokal, selain itu senyawa ini juga berperan dalam pengaturan fungsi fisiologis di lambung dan sebagai neurotransmitter (senyawa kimia dalam tubuh yang berfungsi untuk membawa dan mengirimkan pesan antar neuron ). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun