Mohon tunggu...
Rio Seto Yudoyono
Rio Seto Yudoyono Mohon Tunggu... -

Idenya sering aneh terkesan ngawur dan melawan arus. Visioner bukan, peramal jauh; tulisannya terkadang menyimpang dari pakem, senangnya "menganggu" orang ikut 'mikir, mencari jawaban atas tantangan yang dihadapi sekarang dan masa datang...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Teknologi Saku 2: Dampak Miniaturisasi Komponen Transistor

14 November 2009   20:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:20 964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
computer_projected2

Gelombang miniaturisasi melanda produk IT seiring perkembangan teknologi miniaturisasi komponen transistor sejak ditemukan tahun 1947. Cerita transistor radio saku Sony di posting "Teknologi Saku (1)" kemarin, tampak seperti “raksasa” dibandingkan transistor sepuluh tahun kemudian, dan transistor ini berganti jadi raksasa dibandingkan ukuran transistor teknologi terkini. Hebat prestasi teknologi pengecilan dimensi komponen transistor yang dicapai dalam kurun waktu 50-60 tahun. Sebagai perbandingan betapa kecil dimensi transistor sekarang, ke dalam kepala sebuah jarum pentul bisa dimuat 200 juta transistor, sedangkan harganya, tolong bantu hitungkan, satu transistor sama dengan harga tinta satu huruf di posting blog ini kalau dicetak. Wow… lalu apa yang bisa diperbuat dengan transistor sebanyak itu? Banyak! Semakin banyak transistor, produk berarti semakin canggih. Teorinya semua fungsi produk IT yang kita kenal selama ini seperti komputer, kamera, telepon seluler, radio, tivi, musik, video, bisa masuk dan diintegrasikan jadi satu. Iya, jadi sebuah produk saja! Istilah kerennya, konvergen. Kita sudah menyaksikannya sejumlah fungsi kini menjadi kelengkapan standar atau pun tambahan komputer dan telepon seluler: kamera, perekam audio, perekam video, penutar musik, radio, video, …ada lagi? Tidak berhenti di situ, komputer juga diinginkan bisa masuk saku, kalau perlu dengan perangkat kelengkapannya keyboard dan layar monitornya sekali! Wah, wah. Meski produk belum dipasarkan, namun sejumlah prototipe sudah mulai mejeng di ajang pameran produk elektronika internasional. Lihatlah gambar di bawah ini. Tarik kaki satu ke sana, yang satu lagi ke sini, tekan tombol, gambar keyboard disorot dan diproyeksikan, demikian pula layar monitor diproyeksikan, voila... jadilah komputer. Demikian juga dengan gambar utama di atas. Wow, benar-benar komputer bisa masuk saku! Inovasi dan kreativitas dalam desain sangat menonjol di sini. Entah, berapa harganya, jangan-jangan yang bikin mahal justru desainnya itulah. Sangat boleh jadi. Berapa ‘sih harga sebanyak-banyaknya tinta untuk komponen elektronika? Bukan main, ya. Kita tidak bisa membayangkan ke depan, produk apa saja yang bisa dibuat dengan ratusan jutaan transistor yang nyaris mendekati 1 milyar itu! Sepertinya semua bisa dibuat, ... sejauh-jauh imajinasi kita. Nothing is impossible, impossible is nothing! Untuk pengetahuan kita saja sebagai perbandingan, Intel Core 2 Duo 291 juta transistor (2006), AMD K10 463 juta (2007), Power6 IBM 789 juta (2007), GT200 NVIDIA 1,4 milyar (2008), Intel Atom 47 juta (2008), dan Pentium-4 42 juta (2000). Di posting mendatang akan coba kita lihat pengaruh desain pada produk IT ini terhadap harga… rioseto’s blog (id i-tech blogger99) >update: Mungkin bukan hal baru, saya baru saja melihat jam di pergelangan tangan kita itu kini bukan sekedar penunjuk waktu lagi. Ada catatan kesehatan kita (yang terhubung ke rumah sakit/dokter), ada catatan posisi di mana kita berada. Menarik, sayang tidak keburu dipotret...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun