Mohon tunggu...
Rio Seto Yudoyono
Rio Seto Yudoyono Mohon Tunggu... -

Idenya sering aneh terkesan ngawur dan melawan arus. Visioner bukan, peramal jauh; tulisannya terkadang menyimpang dari pakem, senangnya "menganggu" orang ikut 'mikir, mencari jawaban atas tantangan yang dihadapi sekarang dan masa datang...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

‘Satu-Nol-Satu-Nol’ Itu Ternyata Juga "A"

5 November 2009   18:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:26 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apalagi 'nih, kemarin posting 'Satu-Nol-Satu-Nol' = "10" (sepuluh), sekarang 'Satu-Nol-Satu-Nol' = "A". Yang benar mana? Keduanya benar, sistemnya yang berbeda. Bilangan biner cuma sederetan 0 dan 1 saja, ribet buat manusia. Biarlah komputer sajal yang mengingat, ... memang bahasanya. Nibble & heksadesimal Penasaran, bagaimana pun ada saat kita perlu melacak deretan 0 dan 1 tersebut. Mari kita bedah. Masih ingat tabel 4-bit ('Kotak-2' posting lalu). Satuan data 4-bit (separuh byte ) disebut nibble. Kita ingin notasi bilangan biner nibble yang 16 buah itu dinyatakan hanya oleh 1 (satu) digit saja, Horee... kita sekarang punya sistem bilangan baru, namanya heksaadesimal (heksa, hexa = 6, desimal = 10, total 16). Benar juga, "satu-nol-satu-nol" itu "A"! Mencacah dengan heksadesimal jadi seperti ini, #0, #1, #2, #3, #4, ... #8, #9, #A, #B, #C, #D, #E, #F.  Simbol "pagar" '#' dipakai sebagai notasi heksa (atau hex, disingkat) untuk membedakan dengan sistem desimal. Kalau pencacahan dilanjutkan akan seperti ini, ... #F, #10, #11, #12, ... , #1E, #1F, #20, #21, ...,  #2E, #2F., #30, #31.. #FF, dan seterusnya. Bobot digit dalam bilangan heksa sekarang adalah 16o (satu-an). 161(enambelasan-an), 162 (dua ratus lima puluh enam-an), 163, 164, ...  . Kita sudah sepakat menggunakan satuan byte (2 buah nibble) untuk data. Kita tahu dalam satu byte ada 256 bilangan (termasuk 0) dengan nilai tertinggi  #FF (heksa) atau 255 (desimal). Berhitung cepat, "F" x 16 (bobot digit kiri, 161) + "F" x 1 (bobot digit kanan, 16o) = 15 x 16 + 15 x 1 = 255. Contoh lain, #AE = 10 x 16 + 14 x 1 = 174, #EA = 14 x 16 + 10 x 1 = 234. (Dalam biner, #AE = 1010 1110, #EA = 1110 1010.) Ringkasan Byte adalah satuan data 8-bit atau 2 nibble. Byte dinyatakan dengan notasi heksa 0-F, yang diturunkan dari nibble (4-bit). Untuk mencegah kekeliruan dengan sistem desimal, bilangan byte menggunakan notasi heksa membubuhkan awalan "#" di depannya. Bilangan dasar pembobotan adalah 16. Contoh penerapan heksa Warna. Warna yang kita lihat di layar komputer dibangun oleh kombinasi dari 3  warna dasar, R-G-B (red, green, blue) atau merah, hijau, biru). Dengan mengatur "campuran" R-G-B dan intensitas (terang) cahaya tertentu, dihasilkan sebuah warna yang unik. Teknologi sekarang sanggup menghasilkan spektrum warna hingga milyaran! Terlalu banyak, mata kita terbatas. Kalau gradasi setiap elemen R-G-B dapat dibagi menjadi 256 tingkatan saja, total warna yang dihasilkan 16 juta warna lebih. True color, kata orang. Ini sudah cukup, tak perlu milyar. Gradasi atau tingkatan warna disebut kedalaman warna (color depth). Jadi 256 kedalaman warna diwakili masing-masing oleh R = 1 byte,G = 1 byte,dan B = 1 byte. Total 3 byte atau 24-bit. Hasil kombinasi tingkat kedalaman ketiga warna dasar tersebut akan menghasilkan warna unik. Contoh untuk 16 warna seperti ini,

Identitas warna bersangkutan dihasilkan oleh nilai kedalaman R-G-B (berurutan). Gampang, ya. Membuat binernya juga mudah tapi desimalnya? Susah, coba saja. (Triknya ada di akhir artikel ini.) Eksperimen
COLOR Table2
COLOR Table2
Satu program kecil menarik "Wheel Color", dapat membantu kita  menentukan nomor heksa (dan desimal). Selamat berakhir pekan... rioseto's blog (id i-tech blogger99) (Untuk mengubah dari/ke biner, dari/ke desimal, dari/ke heksa, buka kalkulator (Windows) dan operasikan dalam mode [View] [Scientific]. Di sana ada pilihan konversi antar sistem bilangan ini.)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun