Semarang, ibu kota Jawa Tengah, adalah kota yang terus tumbuh dan berkembang. Dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat dan urbanisasi yang kian pesat, kebutuhan akan transportasi publik yang memadai menjadi lebih mendesak dari sebelumnya.
Bahkan saya sudah merasa Semarang semakin padat, seperti banyak kota besar lainnya di Indonesia, Semarang menghadapi tantangan besar dalam menyediakan layanan transportasi publik yang efisien, terjangkau, dan nyaman.
Meski begitu, di tengah keterbatasan ini, ada harapan yang terus tumbuh. Inilah kisah tentang upaya kota ini dalam mencari solusi bagi mobilitas warganya.
Gambaran Umum Transportasi di Semarang
Transportasi publik di Semarang saat ini sebagian besar bergantung pada Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang, angkutan kota (angkot), ojek online, dan taksi. Trans Semarang, yang mulai beroperasi pada tahun 2009, menjadi tulang punggung mobilitas publik di kota ini.
Dengan sistem jalur tetap dan tarif yang terjangkau, BRT ini menawarkan solusi transportasi bagi banyak warga. Dengan sistem jalur tetap dan tarif yang terjangkau, BRT ini menawarkan solusi transportasi bagi banyak warga.
Di sisi lain, angkot yang pernah menjadi primadona transportasi publik mulai kehilangan pamornya. Banyak warga mengeluhkan kondisi angkot yang kurang terawat dan rute yang tidak fleksibel.
Kehadiran ojek online memberikan alternatif baru yang lebih praktis, meskipun biayanya sering kali lebih mahal dibandingkan transportasi umum tradisional.
Sekitar sebelum masa pandemi tiba di Kota Semarang masih terdapat bus dalam kota yang biasanya berwarna kuning, namun sekarang ini sudah tidak pernah nampak di jalanan Kota Semarang.
Dari pada transportasi umum, warga Kota Semarang lebih banyak yang menggunakan kendaraan pribadi kebanyakan seperti sepeda motor dan mobil.
Tantangan yang Dihadapi
Salah satu tantangan utama transportasi publik di Semarang adalah infrastruktur yang belum memadai. Banyak jalan di kota ini masih sempit dan sering macet, terutama di kawasan pusat bisnis dan daerah wisata seperti Jalan Pandanaran, Jalan Pemuda, sampai bahkan di daerah kawasan industri.