Era digital membuat sesuatu terlihat cepat dan mudah, quotes atau kutipan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Setiap hari, kita dibanjiri oleh kutipan-kutipan yang menggugah, bertebaran di media sosial dan berbagai platform lainnya.
Kata-kata bijak dari tokoh-tokoh besar, penulis terkenal, hingga influencer yang punya banyak pengikut, seolah memiliki kekuatan untuk mengubah arah hidup seseorang.
Pernahkah kamu merasa terinspirasi dengan sebuah kutipan yang membuatmu berpikir, "Ini dia, inilah jawaban atas segala keresahan hidupku"? Mungkin kamu merasa semangatmu kembali menyala, seolah ada kekuatan magis di balik setiap kata yang tertulis.
Namun, seiring waktu, apa yang tadinya memberi semangat justru berubah menjadi beban. Itu adalah fenomena yang sering terjadi di zaman sekarang, kita terjebak dalam kutipan-kutipan motivasi yang tampaknya menawarkan solusi instan, namun justru mengarah pada pencarian validasi yang tak pernah berakhir.
Kekuatan Validasi yang Terselubung
Kutipan-kutipan motivasi sering kali mengusung pesan-pesan yang memacu kita untuk lebih baik, lebih cepat, lebih kuat, lebih sukses. Sungguh, siapa yang tidak ingin menjadi pribadi yang lebih baik?
Namun, tahukah kamu bahwa kutipan-kutipan ini juga sering kali mengandung jebakan halus? Kutipan seperti "Keberhasilan dimulai dari dalam diri" atau "Jangan takut gagal, kegagalan adalah batu loncatan" kadang membuat kita merasa seperti ada yang salah dengan diri kita jika kita belum mencapai hal-hal besar dalam hidup.
Di sinilah masalahnya, kita sering kali merasa terdorong untuk mengejar standar yang bukan milik kita. Kita terjebak dalam pengejaran kesuksesan yang didefinisikan oleh orang lain, tanpa menyadari bahwa setiap individu memiliki perjalanan dan ritme yang berbeda.
Kutipan yang awalnya menginspirasi, lambat laun bisa bertransformasi menjadi sumber kecemasan yang mempengaruhi cara kita memandang diri sendiri.
Siapa yang tidak merasa terinspirasi dengan kata-kata seperti "Jangan biarkan suara orang lain mengurangi suara dalam dirimu"?