Sudah lama semenjak meyalanya dunia perpolitikan di Indonesia ini saya tidak menuliskan sesuatu untuk dibagikan di laman ini. dan beberapa media sosial.
Saya termasuk pengguna media sosial yang bisa dibilang selalu online hanya di Instagram dan Facebook, tentunya juga WhatsApp, tapi online saya di smartphone bisa dibilang sangat minim.
Kebanyakan saya login menggunakan laptop, sehingga tanda online yang tersemat pada profil saya selalu hijau padahal sebenarnya saya tidak memandangi itu. Tapi terkadang saya juga pernah memperhatikannya. Ingat, hanya kadang.
Dalam bermedia sosial terdapat sebuah prilaku-prilaku unik yang mungkin sudah menjadi rahasia umum atau mungkin itu memang benar-benar dirahasiakan. Hehe.
Pengguna media sosial tidaklah homogen. Mereka memiliki latar belakang, kebutuhan, dan preferensi yang berbeda dari setiap tindakannya.
Konten yang tersebar di platform tersebut dapat memengaruhi opini publik, membentuk tren budaya, dan bahkan memengaruhi keputusan politik.
Beberapa alasan utama orang menggunakan media sosial termasuk untuk terhubung dengan teman dan keluarga, mencari informasi, hiburan, membangun identitas online, serta berbagi pengalaman dan pandangan.
Namun terdapat prilaku dan tingkah unik dari pengguna media sosial apalagi waktu sebelum pemilu kemarin.
Hal unik pertama yang saya dapati adalah, terkadang saat seseorang menjumpai sebuah video atau mungkin quotes yang relate tentang dirinya, orang tersebut enggan menanggapi konten tersebut, entah itu sekedar like, komentar, ataupun membagikan.