Kejuaraan M4 World Championship telah selesai pada hari Minggu, 15 Januari 2023 dengan tim Echo dari Filipina yang berhasil keluar sebagai juara setelah mengalahkan Blacklist International dengan skor 4-0 tanpa balas.
Tim Echo merupakan salah satu yang terkuat pada ajang M4 kali ini selain Blacklist International, RRQ Hoshi, dan juga Onic Esport.
Dengan keluarnya Echo sebagai juara dunia M4 yang dari lower bracket ini, membuktikan bahwa tim dari lower bracket tidak selalu lebih buruk dari tim upper bracket. Fakta mengejutkan juga membuktikan bahwa juara M2 sampai dengan M4 ini semuanya berasal dari lower bracket yang semuanya berasal dari Filipina.
Pada ajang M4 kali ini sayangnya tim Indonesia belum bisa memberikan juara, bahkan tidak ada tim Indonesia yang mencapai grand final. Indonesia hanya mampu menduduki peringkat ketiga yang diwakili oleh RRQ Hoshi setelah kalah 3-1 melawan Echo.
Meskipun demikian setidaknya pencapaian tim dari Indonesia mengalami peningkatan peringkat dari gelaran sebelumnya (M3) Indonesia hanya mampu mencapai posisi 5/6 dengan perwakilan tim RRQ, kali ini Indonesia naik ke peringkat tiga pada M4.
Dibalik permainan yang rapi dan cukup baik dari Echo di M4, terdapat satu hal yang dapat menjadi pembelajaran bagi tim mobile legends Indonesia entah itu profesional ataupun amatiran terkait draft pick hero.
Berikut adalah pengamatan saya tentang draft pick hero M4 yang dilakukan oleh Echo terutama saat melawan Blacklist International.
Ban dan Pick Hero Over Power
Membanned hero over power memang harus hati-hati dan penuh perhitungan, membanned hero over power tidak boleh asal-asalan jika kita bertujuan untuk menang.
Saat Echo berhadapan dengan Blacklist di babak grand final, echo selalu membanned Wan-wan dan Karrie di match satu sampai empat yang keduanya merupakan hero top tier sekarang.
Namun pada game ketiga karrie sempat terlepas dan kemudian hero tersebut langsung dipick oleh Oheb Blacklist International.