kegiatan mahasiswa KKN UNIVERSITAS LABUHAN BATU di desa sosopan ini mengenalkan suatu produk pembuatan POC yang bernilai jual dan tidak merusak lingkungan pertanian. Dalam membuat POC dari limbah sayuran sebenarnya sangat mudah untuk menemukan bahan bahan dalam membuat POC ini, namun sangat disayangkan, sangat sedikit sekali petani yang mau  membuatnya, Entah karena kekurang pengetahuan mereka atau petani sudah terbiasa dengan pupuk kimia, sehingga mereka merasa lebih efektif menggunakan pupuk kimia dari pada membuat POC dan menggunakannnya.
Di desa sosopan yang termasuk dalam katagori desa banyak limbah sayur-sayuran yang tidak layak konsumsi, pastilah memiliki bahan yang cukup banyak dalam membuat POC yang bersumber dari limbah sayuran.Pupuk organik cair terdiri dari mikroorganisme yang berperan penting dalam membantu pertumbuhan tanaman dan pupuk organik cair mempunyai beberapa manfaat diantaranya dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil akar pada tanaman leguminosa, sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan menyerap nitrogen dari udara.
Pada hakikatnya hampir seluruh sampah organik dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik cair, maupun menjadi pupuk kompos yang bernilai ekonomis.Â
Kami harap masyarakat sosopan dapat menjadikan suatu prodak POC yang dijadikan usaha atau  menjadikan suatu pupuk POC yang dibanggakan kualitas dalam dunia pertanian tanpa merusak tanah dan lebih memahami dampak dari pemakaian pupuk kimia terus menerus, ujar REDI KURNIAWAN mahasiswa ULB prodi sains dan teknologi
Waktu pelaksanaan kegiatan penyuluhan penggunaan pupuk organik dilaksanakan pada tanggal 25 september 2021 bertempat klompok tani sosopan.Dengan tema "pertanian berkelanjutan".
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
