Mohon tunggu...
Rio Pratama
Rio Pratama Mohon Tunggu... Penulis - Siswa

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah Gowa Tallo

18 November 2024   14:56 Diperbarui: 18 November 2024   15:03 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ada cukup banyak peninggalan Kerajaan Gowa Tallo yang masih ada hingga saat ini. Di antaranya adalah:

Benteng Somba Opu

Benteng Somba Opu pada masanya merupakan pusat perdagangan rempah-rempah yang ramai dikunjungi oleh pedagang asing, ada yang dari Asia maupun Eropa. Benteng ini mulai didirikan tahun 1525 pada masa pemerintahan Daeng Matantre Karaeng Tumpa'risi Kallonna. Memang pembangunannya tidak selesai dan dilanjutkan oleh Raja Karaeng Tunijallo dan Sultan Alauddin.

Benteng Rotterdam

Bisa dibilang sebagai peninggalan sekaligus sumber sejarah Kerajaan Gowa Tallo yang paling populer, karena masih sering dikunjungi oleh wisatawan hingga kini. Benteng ini awalnya bernama Benteng Jumpandang dan dibangun tahun 1545 pada masa kepemimpinan Raja I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung.

Balla Lompoa

Balla Lompoa adalah istana kediaman Raja Gowa, tapi sekaligus digunakan sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Gowa. Balla Lompoa artinya adalah rumah besar. Termasuk peninggalan yang baru, karena baru dibangun pada tahun 1935-1936 di masa pemerintahan Daeng Mattutu Karaeng Bontonompo Sultan Muhammad Tahir Muhibuddin. Ini adalah istana terakhir Kerajaan Gowa yang saat ini menjadi museum.

Kompleks Makam Raja Gowa dan Tallo

Pertama kali dibangun pada abad ke-17, kompleks makam raja Gowa dan Tallo saat ini sudah masuk sebagai Cagar Budaya Nasional. Berlokasi di Jalan Sultan Abdullah Raya, Kecamatan Tallo, hingga kini masih sering dikunjungi wisatawan untuk ziarah.

Masjid Tua Katangka

Terakhir ada Masjid Tua Katangka yang dibangun tahun 1603 pada masa pemerintahan Sultan Alauddin. Berada di dekat kompleks makam Sultan Hasanuddin, saat ini masjid ini sudah masuk sebagai salah satu Cagar Budaya Nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun