Ada cukup banyak peninggalan Kerajaan Gowa Tallo yang masih ada hingga saat ini. Di antaranya adalah:
Benteng Somba Opu
Benteng Somba Opu pada masanya merupakan pusat perdagangan rempah-rempah yang ramai dikunjungi oleh pedagang asing, ada yang dari Asia maupun Eropa. Benteng ini mulai didirikan tahun 1525 pada masa pemerintahan Daeng Matantre Karaeng Tumpa'risi Kallonna. Memang pembangunannya tidak selesai dan dilanjutkan oleh Raja Karaeng Tunijallo dan Sultan Alauddin.
Benteng Rotterdam
Bisa dibilang sebagai peninggalan sekaligus sumber sejarah Kerajaan Gowa Tallo yang paling populer, karena masih sering dikunjungi oleh wisatawan hingga kini. Benteng ini awalnya bernama Benteng Jumpandang dan dibangun tahun 1545 pada masa kepemimpinan Raja I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung.
Balla Lompoa
Balla Lompoa adalah istana kediaman Raja Gowa, tapi sekaligus digunakan sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Gowa. Balla Lompoa artinya adalah rumah besar. Termasuk peninggalan yang baru, karena baru dibangun pada tahun 1935-1936 di masa pemerintahan Daeng Mattutu Karaeng Bontonompo Sultan Muhammad Tahir Muhibuddin. Ini adalah istana terakhir Kerajaan Gowa yang saat ini menjadi museum.
Kompleks Makam Raja Gowa dan Tallo
Pertama kali dibangun pada abad ke-17, kompleks makam raja Gowa dan Tallo saat ini sudah masuk sebagai Cagar Budaya Nasional. Berlokasi di Jalan Sultan Abdullah Raya, Kecamatan Tallo, hingga kini masih sering dikunjungi wisatawan untuk ziarah.
Masjid Tua Katangka
Terakhir ada Masjid Tua Katangka yang dibangun tahun 1603 pada masa pemerintahan Sultan Alauddin. Berada di dekat kompleks makam Sultan Hasanuddin, saat ini masjid ini sudah masuk sebagai salah satu Cagar Budaya Nasional.