Mohon tunggu...
Rio Pratama
Rio Pratama Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mereview Buku "Mimpi Itu Gratis" Karya Ayu Sha

31 Mei 2017   05:53 Diperbarui: 1 Juni 2017   20:52 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bicara soal mimpi? Hmm.. sepertinya hampir tidak ada orang yang tidak memiliki mimpi di dunia ini. Setiap orang pasti punya mimpi terbaiknya masing – masing. Sama halnya dengan saya sendiri. Saat ini usia saya sudah menginjak angka 21. Entah terlalu muda atau terlambat dalam membicarakan tentang mimpi. Tapi yang jelas saya pribadi punya sesuatu yang segenap hati saya yakini untuk bisa tercapai.

Dulu sewaktu kecil dan masih berada di tahapan usia remaja lebih tepatnya. Mimpi seolah menjadi sesuatu yang teramat sederhana. Namun setelah menjalani kehidupan yang seringkali tidak terlepas dengan penggalan kerikil tajam di dalamnya. Beberapa orang menjadi takut untuk bermimpi. Beberapa orang lainnya juga melupakan mimpi – mimpinya sendiri.

Tapi, saya tidak ingin mengambil bagian dengan menjadi beberapa orang tersebut. Saya harus menjadi seseorang yang tidak termasuk ke dalam beberapa orang tersebut. Saya ingin mengendalikan mimpi saya sendiri dan membuatnya nyata dengan upaya yang saya lakukan.

Mau gak mau, saya pun belajar realistis bahwasanya setiap hasil akan selalu bergantung pada setiap upaya untuk mencapainya. Di tengah usia yang berjalan menuju angka 21, saya semakin sadar bahwa mimpi – mimpi saya sedang sibuk mengantri untuk segera dipenuhi.

Sekilas cerita singkat tentang saya, sekarang saya akan me-review sebuah buku yang sangat menginspirasi bagi anak muda jaman, pelajar , mahasiswa tanpa terkecuali oleh saya sendiri.

Judul : Mimpi Itu Gratis

Penulis : Ayu Sha

Penerbit : Bhuana Ilmu Populer (Kelompok Gramedia)

Tahun Terbit : 2016

Tebal Buku : 131 Halaman

Buku yang berjudul “ Mimpi Itu Gratis ” diambil berdasarkan kisah nyata perjalanan Ayu Sha menuju pulau Papua yang berada di  Timur Indonesia. Perjalanan yang tidak mudah, penuh dengan rintangan, tantangan dan pantang menyerah dalam memberikan ilmu pengetahuan kepada Anak-anak di Desa Alang-alang. Kisah yang sangat menginspirasi para pembacanya untuk terus berusaha meraih kesuksesan seperti apa yang diinginkan dan diimpikan.

“  Tuhan meletakkanmu di tempat sekarang bukan karena kebetulan. Orang yang hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan dan kenyamanan. Merekea dibentuk melalui kesukaran, tantangan dan air mata ”.

Kekhasan pengarang dalam membuat buku terutama pada buku pendidikan sangat bermanfaat, karena buku pendidikan yang dibuat selalu menceritakan sosok yang inspiratif dan sangat memotivasi kita sebagai pembaca.

Keunikan buku keunikan dari buku ini yaitu membawa pembaca seolah-olah menjadi pemeran utama dalam buku ini dan seolah-olah juga kita termotivasi tanpa disengaja oleh buku ini, terutama dengan perjalanan mengajar Ayu Sha telah yang menghipnotis kita setelah membaca buku ini. Ada beberapa cerita unik dari buku ini yaitu Anak-anak Desa Alang-alang tidak mengetahui apa itu tanda tangan, apa kegunaan tanda dan digunakan untuk apa tanda.

“Jadilah seperti Alang – alang, Nak, yang bisa hidup dimanapun; di tanah tandus, kering, pasir, juga berbatu. Seperti itulah seharusnya hidup ilmumu, laksana alang-alang yang bisa hidup dimanapun”.

Tema yang dapat diambil dari buku ini yaitu memaknai arti dari sebuah perjuangan yang tiada henti berputus asa dan selalu bermimpi sebelum berhasil meraih apa yang diimpi-impikan.

Kesan dari buku ini, Ayu Sha adalah guru yang memiliki semangat kemerdekaan dalam mengajarkan anak-anak dari desa Alang – alang untuk mengejar mimpi setinggi-tingginya dan juga dapat memberikan pemahaman untuk para remaja, pelajar, mahasiswa bahwa pencapaian yang tertinggi bukan pada nilai akademik, melainkan pada hal-hal yang lebih berharga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun