Sebuah memori panjang yang tak pernah lenyap dalam ingatan, 20 tahun lewat sudah dan jalanan depan rumah semakin ramai saja oleh pencari nafkah dan penggali pengetahuan.
Aku perhatikan beberapa anak lusuh yang kehilangan tempat duduk di sebuah rental video game di sudut kampung, "hmm... mereka pasti sedang menunggu sesuatu dengan begitu sabarnya", pikirku.
Tuiiiing, flash back..dulu tempat ini adalah arena bermain favoritku bersama teman-teman, ya..sebuah tanah lapang depan kost-kost-an mahasiswa dari antah berantah. Kami selalu bermain bola, kelereng, layang-layang dan seabreg aktifitas bocah di sini.
"Hoho, tanpa sadar kampungku sudah tidak punya meeting point buat bocah-bocah lagi",kataku sambil menyulut rokok kesayanganku.
"Sabarlah adek-adek, tunggu om jadi gubernur ya, om akan bikin arena bermain masa lalu supaya kalian ga jadi anak kecil boros duit buat sewa video game, ntar om bangunin lapangan gedhe buat kalian maen layang-layang, petak umpet dan kelerang, pokoke gratis..tis..tis..tis...hahaha".
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI