Mohon tunggu...
Riony Rahayu
Riony Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 3 Cibadak Kab. Sukabumi

Berusaha Terus Berkarya Untuk Memajukan Peradaban Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Abadikan Namaku Jadi Nama Jalan, Seperti RA Kartini

21 April 2021   08:30 Diperbarui: 21 April 2021   17:51 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Raden Adjeng Kartini (lahir di Jepara, Hindia Belanda, 21 April 1879 -- meninggal di Rembang, Hindia Belanda, 17 September 1904 pada umur 25 tahun) atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini, adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan Pribumi-Nusantara (Sumber: Wikipedia).

Siapa yang tidak kenal dengan Beliau? Hari Kartini, diperingati setiap tanggal 21 April. Nama RA. Kartini juga diabadikan sebagai nama jalan di Indonesia, bahkan di Belanda. Semua kaum perempuan menjadikan Kartini sebagai panutannya, meskipun sudah bertahun lamanya Beliau tiada. Warisan pola pikir Kartini sampai saat ini masih menggema, terutama mengenai "emansipasi wanita". Pola pikir inilah yang mebuat kaum wanita bisa menembus dan berkarya di berbagai bidang dan hampir di semua aspek kehidupan. Saya sepertinya tidak perlu banyak membahas tentang Beliau dengan banyak kelebihannya. Saya hanya ingin berbagi isi hati mengenai keinginan agar suatu saat nama saya dijadikan nama jalan, seperti Beliau.

Keinginan sederhana tetapi muluk, bukan? Untuk dijadikan nama jalan, kita harus jadi pahlawan nasional. Lalu sudah sejauh mana kita merintis langkah menuju pahlawan nasional? Saya pikir masing-masing kita memiliki proses bertumbuh yang tidak sama. Saya yang masih sangat jauh dari terwujudnya cita-cita ini, mungkin saja berbeda dengan banyak pembaca yang sudah mulai merintis jalan yang gemilang. Namun, di atas semuanya, saya percaya kalau apa pun yang kita lakukan, siapa pun diri kita, apa pun jabatan kita, kita diciptakan untuk menebar kebermanfaatan pada sesama. Hal ini bisa menjadi salah satu jalan kita untuk dimudahkan dalam mewujudkan cita-cita. Tidak ada yang tidak mungkin terjadi di dunia, selama izin Allah Swt bisa kita kantongi dengan usaha dan do'a.

Kartini masa lalu sangat berbeda dengan Kartini zaman now, hiruk pikuk dunia dengan semua gemerlapnya membuat kita harus terus meng-upgrade kualitas diri. Selalu berani belajar dan memperbaiki diri. Saya mungkin bukan orang yang berarti bagi dunia, tetapi saya berusaha untuk selalu melakukan yang terbaik. Semoga suatu saat nama saya bisa diabadikan menjadi salah satu nama jalan Nasional di Indonesia. Aamiin yra...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun