Mohon tunggu...
Rio Nur Ibrahim
Rio Nur Ibrahim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka mancing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan yang Tinggi Belum Tentu Menghasilkan Orang yang Terdidik

26 Desember 2023   11:56 Diperbarui: 26 Desember 2023   11:56 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


NAMA                     : RIO NUR IBRAHIM
NPM                        : 6423600012
TUGAS LITERASI    : MEMBUAT OPINI TENTANG PENDIDIKAN
 
 
Pendidikan yang Tinggi Belum Tentu Menghasilkan Orang yang Terdidik
 
Munculnya berbagai tindak kriminal di lingkungan masyarakat merupakan salah satu tindakan yang umumnya dilakukan oleh orang yang tidak terdidik.Banyak sekali masalah yang muncul saat ini, seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme. Padahal, tingkat pendidikan warga negara Indonesia sudah terbilang cukup tinggi. Sebenarnya, mengapa hal tersebut dapat terjadi? Karena orang tersebut hanya mementingkan diri sendiri, tanpa melihat kedepannya dan mengetahui resikonya.

Sebagian sekolah hingga perguruan tinggi Indonesia memang berhasil membentuk orang-orang pintar, tetapi tidak ada jaminan orang tersebut menjadi terdidik.Seperti yang kita ketahui bahwa pola pendidikan umum di Indonesia hanyalah mengajarkan bidang keilmuan seperti pengetahuan dan teknologi saja.Namun, saat ini pendidikan mengenai budi pekerti cenderung dilupakan sehingga banyak orang pintar yang menjadi tidak terdidik.

Inilah mengapa banyak sekali pelaku kejahatan didominasi oleh orang pintar, salah satunya adalah para pelaku tindak korupsi.Di Indonesia, mantan narapidana korupsi tetap dipercaya dan diperbolehkan dalam memimpin sebuah instansi.Padahal, jika dilihat, masih banyak orang-orang yang terdidik di luaran sana yang mampu memimpin, tetapi tidak dipilih. Tetapi semua itu juga tergantung dari sifat seseorang bahwa dirinya paham tentang menjadi pemimpin yang baik atau tidak.

Merevisi Sistem Pendidikan Formal Bisa Jadi Solusi Andai kata sistem pendidikan umum di Indonesia direvisi dengan memperhatikan proses dan tidak hanya mementingkan hasil, maka orang-orang terdidik pun akan tercetak.Bagi orang yang dituntut mendapat hasil yang bagus, proses bagaimana cara mendapatkannya itu tidaklah penting. Hal inilah yang membuat orang tersebut menghalalkan segala cara untuk mendapatkan hasil yang terbaik, meskipun harus melakukan tindak kejahatan yang merugikan orang lain.Padahal, seharusnya, cara yang ditempuh itu juga harus dinilai, apakah benar ataupun salah.
 
Dengan demikian, selain memperhatikan hasil, anak didik juga dapat memperhatikan bagaimana cara memperoleh hasil tersebut dengan cara yang benar.Dari sistem pendidikan tersebut, munculah orang-orang yang pintar sekaligus terdidik.Apabila Indonesia mampu mengubah sistem pendidikan tersebut, maka bukan tidak mungkin Indonesia akan bebas dari korupsi.Oleh karena itu, saat ini sudah waktunya semua pihak ikut andil dalam mewujudkan Indonesia yang bersih dari korupsi melalui bidang pendidikan.Pendidikan tersebut dapat dimulai dari usia dini dengan orang tua sebaga pengajarnya di rumah.Orang tua di rumah juga harus berupaya dalam menciptakan calon orang terdidik dan bukan hanya orang pintar untuk masa depan Indonesia.

Rio nur Ibrahim kelahiran Tegal 23 Desember 2002 berdomisili di Tegal. Menyelesaikan pendidikan di SDN karangwuluh pada tahun 2014 ,dan di SMP n 1 tarub pada tahun 2017 ,serta terakhir pada tahun 2020 telah menyelesaikan pendidikan di SMK NU Hasyim Asy'ari tarub . Sekarang menjalani studi S1 di universitas pancasakti Tegal fakultas teknik dan ilmu komputer , dan mengambil program studi teknik mesin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun