Mohon tunggu...
Rio Nazar
Rio Nazar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Humaniora Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Tentang Brolga

21 Desember 2024   06:35 Diperbarui: 15 Desember 2024   21:03 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pendahuluan:Puisi ini saya buat tentang Brolga, seekor burung yang dikenal dengan tarian indahnya. Brolga sering kali terlihat menari di padang rumput, gerakannya penuh dengan kebebasan dan keanggunan. Melalui puisi ini, saya ingin mengingatkan kita semua tentang pentingnya kebebasan untuk berekspresi dan mengikuti irama hidup kita sendiri dengan penuh keindahan.

Puisi:

Brolga menari di pagi yang cerah,
Kaki panjangnya melangkah penuh riang,
Di padang hijau, ia bebas bergerak,
Tarian indah, penuh semangat, tanpa beban.

Sayapnya terbuka, melayang ringan,
Mengikuti angin, mengikuti irama,
Dengan setiap langkah, dunia terasa luas,
Brolga menari, mengikuti kata hatinya.

Di tengah hamparan rumput yang luas,
Ia tunjukkan keindahan yang murni,
Tak peduli dunia melihat atau tidak,
Brolga tetap menari, bebas dan suci.

Seperti Brolga, mari kita belajar,
Menari dengan hati yang bebas,
Ikuti irama hidup dengan penuh rasa,
Jangan takut untuk jadi diri sendiri.

Rangkuman Puisi:Puisi ini menggambarkan Brolga sebagai simbol kebebasan dan keindahan dalam menari. Burung ini mengajarkan kita untuk mengikuti irama hidup dengan percaya diri, tanpa takut untuk menunjukkan siapa diri kita sebenarnya. Brolga menari dengan penuh kebebasan, dan itu adalah pesan yang ingin disampaikan.

Pesan Penulis:Pesan yang ingin saya sampaikan adalah bahwa kita semua memiliki kebebasan untuk mengekspresikan diri kita, seperti halnya Brolga yang menari tanpa ragu. Jangan takut untuk mengikuti irama hidup kita sendiri, menunjukkan siapa kita, dan menjalani hidup dengan penuh semangat dan keindahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun