Mohon tunggu...
Rio Nazar
Rio Nazar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Humaniora Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Tentang Burung Pelikan

19 Desember 2024   21:45 Diperbarui: 14 Desember 2024   23:07 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 

Pendahuluan
Puisi ini saya buat untuk menggambarkan seekor burung pelikan, hewan yang terkenal dengan paruh besar dan kemampuannya menangkap ikan. Burung pelikan hidup dengan sederhana, namun memiliki cara unik dalam mencari makan dan bertahan hidup. Melalui puisi ini, saya ingin mengajak pembaca untuk melihat keindahan dan kekuatan dalam kesederhanaan serta bagaimana setiap makhluk hidup beradaptasi dengan dunia sekitarnya.

Puisi: Burung Pelikan yang Bijak

Pelikan terbang di atas laut,
Dengan paruh besar, penuh semangat,
Mencari ikan di air yang tenang,
Membuat hidupnya penuh harapan.

Di atas air, ia meluncur bebas,
Bersandar pada angin yang lembut,
Tertawa riang, menyambut hari,
Menikmati hidup dengan kesabaran.

Pelikan tahu cara bertahan hidup,
Tidak terburu-buru, tidak terburu,
Ia mengajarkan kita untuk bersabar,
Mencari peluang dalam setiap langkah.

Dengan paruh yang besar dan kokoh,
Pelikan tahu apa yang ia butuhkan,
Hidup penuh makna, tidak terburu,
Belajarlah dari pelikan untuk lebih sabar.

Rangkuman Puisi
Puisi ini menggambarkan burung pelikan sebagai simbol kesabaran dan ketekunan dalam menjalani hidup. Meskipun dalam kesederhanaannya, pelikan tahu bagaimana mencari makan dan bertahan hidup. Burung ini mengajarkan kita untuk tidak terburu-buru dan sabar dalam menghadapi kehidupan.

Pesan Penulis
Pesan yang ingin saya sampaikan melalui puisi ini adalah untuk selalu bersabar dan tidak terburu-buru dalam mencapai tujuan hidup. Seperti burung pelikan, kita bisa belajar untuk melangkah dengan tenang, memperhatikan peluang yang ada, dan menikmati setiap proses hidup dengan penuh ketenangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun