Mohon tunggu...
Rio Nazar
Rio Nazar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Humaniora Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Tentang Bintang Laut

19 Desember 2024   17:25 Diperbarui: 14 Desember 2024   22:29 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pendahuluan
Puisi ini saya buat untuk menggambarkan kehidupan bintang laut, hewan laut yang sering kali tersembunyi di bawah permukaan laut. Meskipun tidak terlihat mencolok, bintang laut memiliki kekuatan untuk bertahan hidup di lingkungan yang penuh tantangan. Melalui puisi ini, saya ingin mengajak pembaca untuk belajar dari kesabaran dan ketahanan bintang laut dalam menghadapi hidup.

Puisi: Bintang Laut yang Tenang

Bintang laut di dasar lautan,
Diam tak bergerak, penuh ketenangan,
Di antara batu karang dan pasir,
Ia hidup dengan damai, tanpa beban.

Terkadang ombak datang mengguncang,
Namun ia tetap kuat dan sabar,
Tak terburu-buru untuk bergerak,
Menunggu waktu yang tepat untuk melangkah.

Dengan lima lengan yang lembut,
Bintang laut berjuang untuk bertahan,
Mengajarkan kita untuk tetap tabah,
Meskipun hidup penuh dengan rintangan.

Jangan takut jika jalan terasa berat,
Seperti bintang laut, kita bisa bertahan,
Sabar, tenang, dan penuh keyakinan,
Hidup akan memberi kita kekuatan.

Rangkuman Puisi
Puisi ini menggambarkan bintang laut sebagai simbol ketenangan, kesabaran, dan ketahanan dalam menghadapi tantangan hidup. Meskipun tampak diam, bintang laut mengajarkan kita untuk tetap sabar dan tenang, bahkan dalam kesulitan.

Pesan Penulis
Pesan yang ingin saya sampaikan adalah untuk tetap sabar dan tenang dalam menghadapi hidup. Seperti bintang laut yang selalu tabah menghadapi ombak, kita juga harus belajar bertahan dengan penuh keyakinan. Hidup penuh dengan tantangan, namun dengan ketenangan dan kesabaran, kita dapat melewatinya dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun