Mohon tunggu...
Rio Nazar
Rio Nazar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Humaniora Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Tentang Bagal

19 Desember 2024   08:40 Diperbarui: 14 Desember 2024   20:50 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pendahuluan
Puisi ini saya buat untuk menggambarkan bagal, hewan yang merupakan persilangan antara keledai jantan dan kuda betina. Meskipun sering dianggap sebagai hewan kerja yang kuat dan tangguh, bagal juga memiliki karakter unik yang perlu dihargai. Dalam puisi ini, saya ingin menunjukkan bagaimana bagal mengajarkan kita tentang kerja keras, ketekunan, dan keberanian dalam menghadapi tantangan hidup.

Puisi: Bagal yang Tangguh

Bagal berjalan di padang luas,
Kaki kokoh menapaki tanah,
Beban berat ia bawa dengan sabar,
Menjadi sahabat bagi petani yang giat.

Tak pernah mengeluh atau berhenti,
Walau jalanan terjal dan berbatu,
Bagal terus melangkah penuh tekad,
Dengan semangat yang tak pernah padam.

Bukan hanya kuat tubuhnya,
Namun hatinya juga penuh daya,
Ia mengajarkan kita untuk sabar,
Dan tetap bekerja keras tanpa henti.

Seperti bagal, kita harus bertahan,
Menghadapi hidup dengan penuh semangat,
Karena kerja keras tak pernah sia-sia,
Keberhasilan akan datang pada waktunya.

Rangkuman Puisi
Puisi ini menggambarkan bagal sebagai hewan yang tangguh dan pekerja keras. Meskipun membawa beban berat, bagal tetap sabar dan tekun, mengajarkan kita untuk terus berusaha dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi kesulitan hidup.

Pesan Penulis
Pesan dari puisi ini adalah untuk mengingatkan kita semua agar tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan hidup. Seperti bagal yang bekerja keras tanpa mengeluh, kita juga harus sabar dan tekun dalam mencapai tujuan hidup kita. Keberhasilan datang bagi mereka yang terus berusaha dengan penuh semangat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun