Mohon tunggu...
Rio Nazar
Rio Nazar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Humaniora Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Tentang Babun

19 Desember 2024   02:10 Diperbarui: 14 Desember 2024   19:41 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pendahuluan
Puisi ini saya buat untuk menggambarkan kehidupan seekor babun, hewan yang sering dianggap lucu, tapi juga memiliki karakter yang kuat dan penuh tantangan. Babun, dengan wajahnya yang khas dan sikapnya yang tegas, mengajarkan kita banyak hal tentang keberanian dan kebijaksanaan dalam hidup. Melalui puisi ini, saya ingin mengajak pembaca untuk lebih memahami keunikan setiap makhluk hidup, bahkan yang tampak sederhana sekalipun.

Puisi: Babun yang Cerdik

Babun di hutan berlarian cepat,
Dengan wajah penuh semangat,
Di pohon ia melompat tinggi,
Melihat dunia dengan penuh arti.

Matanya tajam memandang jauh,
Hidup di hutan, tak kenal lelah,
Terkadang tersenyum, terkadang marah,
Namun selalu berani hadapi dunia.

Ia bukan hanya hewan biasa,
Setiap langkah penuh makna,
Babun cerdik, penuh akal,
Mengajarkan kita untuk kuat dan tangguh.

Di balik wajah yang penuh teka-teki,
Tersimpan cerita hidup yang abadi,
Seperti babun, jadilah berani,
Hidup dengan penuh keberanian.

Rangkuman Puisi
Puisi ini menggambarkan seekor babun yang cerdik dan penuh semangat. Meskipun ia menghadapi banyak tantangan, babun tetap berani dan hidup dengan penuh arti. Wajahnya yang penuh ekspresi menunjukkan bahwa di balik penampilan luar, setiap makhluk hidup memiliki cerita dan pelajaran yang berharga.

Pesan Penulis
Melalui puisi ini, saya ingin mengingatkan kita semua untuk menjadi seperti babun: berani, bijaksana, dan tidak mudah menyerah. Setiap tantangan dalam hidup bisa kita hadapi dengan semangat dan keberanian, meskipun terkadang kita merasa kesulitan. Jadilah kuat, seperti babun, yang tidak pernah lelah berjuang untuk hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun