Mohon tunggu...
Rio Nazar
Rio Nazar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Humaniora Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Tentang Aklapolaan

18 Desember 2024   20:50 Diperbarui: 14 Desember 2024   18:16 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pendahuluan
Puisi ini saya buat untuk menggambarkan hewan bernama Aklapolaan, sebuah makhluk yang misterius dan jarang terdengar. Saya ingin menunjukkan sifat-sifat positif dari Aklapolaan, yang penuh ketenangan dan keberanian. Meskipun tak banyak yang tahu tentangnya, Aklapolaan mengajarkan kita untuk hidup dengan bijaksana dan penuh keberanian.

Puisi: Aklapolaan, Sang Makhluk Bijak

Aklapolaan bergerak pelan,
Di tengah hutan yang luas dan tenang,
Langkahnya penuh arti, tak terburu-buru,
Menelusuri dunia dengan hati yang sabar.

Dengan mata yang tajam dan penuh makna,
Ia lihat dunia dengan penuh rasa,
Menghadapi tantangan tanpa ragu,
Dengan ketenangan yang datang dari dalam.

Di antara pohon-pohon yang tinggi,
Aklapolaan tetap berjalan,
Bersabar dalam setiap langkahnya,
Menunjukkan kita kekuatan dalam kedamaian.

Aklapolaan, makhluk penuh hikmah,
Mengajarkan kita untuk tak terburu-buru,
Kadang ketenangan adalah jawaban,
Untuk hidup yang penuh arti dan tujuan.

Rangkuman Puisi
Puisi ini menggambarkan Aklapolaan sebagai makhluk yang bijaksana dan penuh ketenangan. Meskipun bergerak perlahan, ia menunjukkan kekuatan melalui sabar dan ketenangannya. Aklapolaan mengajarkan kita untuk tidak terburu-buru dalam hidup, tetapi lebih kepada berjalan dengan penuh arti dan tujuan.

Pesan Penulis
Melalui puisi ini, saya ingin mengingatkan para pembaca untuk tidak selalu terburu-buru dalam hidup. Seperti Aklapolaan, kita bisa belajar untuk lebih sabar, tenang, dan bijaksana dalam menghadapi setiap langkah hidup. Kadang, ketenangan dan kesabaran adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan dan tujuan hidup yang lebih bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun