Mohon tunggu...
Rio Nazar
Rio Nazar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Humaniora Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Tentang Aleutian Island

18 Desember 2024   09:55 Diperbarui: 14 Desember 2024   14:27 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pendahuluan
Puisi ini saya buat untuk menggambarkan keindahan dan ketenangan yang ada di Aleutian Island, sebuah pulau yang terletak di utara Pasifik. Pulau ini dikenal dengan pemandangannya yang alami dan udaranya yang segar. Meskipun terisolasi, Aleutian Island menyimpan banyak keajaiban alam yang jarang kita temui. Melalui puisi ini, saya ingin mengajak pembaca untuk merasakan kedamaian dan keindahan yang ada di tempat tersebut.

Puisi: "Aleutian Island"

Aleutian Island, jauh di utara,
Di balik kabut, di antara laut,
Gunung-gunung menjulang tinggi,
Menunggu angin, menunggu waktu.

Di sana, udara segar mengalir,
Pohon-pohon berdiri tegak di tepi laut,
Burung-burung terbang bebas di langit,
Mencari kedamaian dalam keheningan.

Setiap batu dan pasir menyimpan cerita,
Tentang hidup yang tenang dan damai,
Aleutian Island, pulau yang sunyi,
Menjadi tempat bagi jiwa yang mencari.

Di pulau ini, waktu berjalan pelan,
Menyatu dengan alam yang abadi,
Aleutian Island, tempat penuh rahasia,
Mengajarkan kita untuk menghargai kedamaian.

Rangkuman Puisi
Puisi ini menggambarkan Aleutian Island sebagai pulau yang tenang, jauh dari hiruk-pikuk dunia. Pemandangan alam yang indah, udara yang segar, dan kedamaian yang hadir di pulau ini memberikan pelajaran tentang kehidupan yang harmonis dengan alam. Meskipun terisolasi, Aleutian Island memiliki banyak cerita dan rahasia yang mengajarkan kita untuk menikmati kedamaian.

Pesan Penulis
Melalui puisi ini, saya ingin mengingatkan kita semua untuk mencari kedamaian dalam hidup, seperti yang ada di Aleutian Island. Terkadang, kita terlalu sibuk dengan kehidupan yang ramai, sehingga lupa untuk menikmati ketenangan. Alam mengajarkan kita untuk bersabar, menghargai setiap momen, dan menemukan kedamaian dalam setiap langkah kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun