Mohon tunggu...
Rio Nazar
Rio Nazar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Humaniora Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Tentang Semut Api

13 Desember 2024   21:00 Diperbarui: 12 Desember 2024   22:01 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pendahuluan:

Puisi ini saya tulis untuk menggambarkan semut api, hewan kecil yang terkenal karena keberaniannya dan gerakannya yang cepat. Semut api tidak hanya kuat, tetapi juga memiliki semangat yang tak kenal lelah dalam menghadapi tantangan. Melalui puisi ini, saya ingin mengajak pembaca untuk belajar dari semut api, bagaimana ia bekerja keras dan terus maju meskipun banyak rintangan yang harus dihadapi.

Puisi:

Semut api bergerak cepat,
Di tanah, tak kenal lelah,
Mencari jalan, penuh semangat,
Meski rintangan datang bertubi-tubi.

Kecil tubuhnya, namun kuat,
Bekerja keras tanpa henti,
Dengan tekad yang tak pernah pudar,
Semut api terus maju tanpa ragu.

Di antara tanah yang luas,
Ia tetap tak kenal takut,
Dengan keberanian dalam hati,
Semut api tak pernah menyerah.

Mengajarkan kita untuk terus maju,
Walau hidup penuh dengan tantangan,
Dengan kerja keras dan tekad bulat,
Kita pasti bisa mencapai tujuan.

Rangkuman Puisi:

Puisi ini menggambarkan semut api yang cepat, kuat, dan penuh semangat. Meskipun tubuhnya kecil, semut api menunjukkan keberanian dan kerja keras tanpa henti. Puisi ini mengajarkan kita untuk tidak mudah menyerah dan terus maju menghadapi tantangan hidup, dengan penuh tekad dan semangat.

Pesan Penulis kepada Pembaca:

Melalui puisi ini, saya ingin mengingatkan pembaca bahwa meskipun kita terkadang merasa kecil atau lemah, dengan semangat dan kerja keras, kita bisa mengatasi segala halangan. Seperti semut api yang tidak kenal lelah, kita juga bisa terus maju dan meraih tujuan kita, tidak peduli seberapa besar tantangan yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun