Mohon tunggu...
Rio Nazar
Rio Nazar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Humaniora Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Tentang Ayam

13 Desember 2024   09:00 Diperbarui: 12 Desember 2024   20:43 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pendahuluan:

Puisi ini saya tulis untuk menggambarkan kehidupan sederhana seekor ayam. Ayam adalah hewan yang sering kita temui di sekitar kita, namun memiliki banyak nilai kehidupan yang dapat kita pelajari. Melalui puisi ini, saya ingin mengajak pembaca untuk menghargai setiap momen dalam hidup, sekecil apapun itu, dan melihat keindahan dalam hal-hal yang tampaknya biasa.

Puisi:

Ayam berkokok di pagi hari,
Mengiringi matahari yang terbit,
Suara lantang, penuh semangat,
Menandakan hari baru yang cerah.

Dengan sayap yang terbuka lebar,
Ayam berjalan di halaman rumah,
Mencari makan, tak kenal lelah,
Tulus dalam setiap langkahnya.

Mata ayam yang tajam menatap,
Mencari biji di tanah yang kering,
Dengan sabar dan penuh harapan,
Mendapatkan rezeki yang tersembunyi.

Ayam mengajarkan kita arti kesabaran,
Bekerja keras tanpa mengeluh,
Dalam hidup yang penuh tantangan,
Selalu ada berkah di setiap usaha.

Rangkuman Puisi:

Puisi ini menggambarkan kehidupan ayam yang penuh kesederhanaan dan ketekunan. Ayam, meskipun tampak biasa, memiliki semangat dan kesabaran dalam menjalani setiap hari. Puisi ini mengajak pembaca untuk menghargai kerja keras, kesabaran, dan usaha yang kita lakukan dalam hidup sehari-hari.

Pesan Penulis kepada Pembaca:

Melalui puisi ini, saya ingin mengingatkan pembaca bahwa dalam hidup, kita perlu bekerja keras dan sabar, seperti ayam yang terus berusaha tanpa keluh kesah. Setiap usaha, sekecil apapun, pasti membawa hasil yang berharga. Semoga kita semua bisa belajar dari ayam untuk lebih menghargai proses dan selalu bersemangat dalam menjalani kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun