Mohon tunggu...
Rion Nofrianda
Rion Nofrianda Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Berbagilah Kisah Kita Tak Sama

Tertarik pada bidang psikologi, pengembangan diri, wisata dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Kisah Inspiratif: Rezeki Tau Kita Dimana

19 Maret 2023   14:45 Diperbarui: 19 Maret 2023   14:47 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pedagang kaki lima (Pexels/ Jong)

Mahasiswa pulang malam

Suatu waktu, Saya pulang dari kampus karena kebetulan hari itu ada tugas yang harus segera diselesaikan alhasil kembali ke rumah cukup malam.

"Bregege" perut berbunyi seolah memberikan alarm untuk segera diisi.
Saya segera menuju parkiran kemudian memacu motor menuju pondok sate yang berada di daerah Taman Siswa Yogyakarta.
Sesampainya di lokasi, Saya melihat Ibu penjual sedang sibuk mempersiapkan sate pesanan pelanggan yang datang sebelum saya.
Saya menuju ke tempat duduk dan memesan satu porsi sate dan es jeruk.

Pesan Sate

"Ibu, saya pesan 1 satu ya pedes," ujar saya
"Ia, pake nasi apa lontong?, sahut Ibu penjual.
"lontong saja Ibu, minumnya es jeruk ya Ibu", balas Saya
"Ia ya, sebentar ya", jawab Ibu
Ibu mempersiapkan pesanan Saya dengan membakar tusukan sate di atas bara dan dikipas-kipasnya lah jejeran sate itu.
Tak berapa lama kemudian pesanan pun tiba.
Saya menikmati setiap gigitan sate dengan campuran kuah kacang yang ditaburi bawang goreng.
Setelah selesai menikmati santapan sate pinggir jalan. Saya menghampiri gerobak membayar satu porsi sate yang di santapnya.

"Berapa Ibu?", tanya Saya
"18 ribu mas", ucap Ibu
Saya mengambil beberapa uang kertas di dompet dan menyerahkan ke Ibu.
Sambil bertanya.
"Sabtu sama minggu kemarin jualan Ibu?, ujar Saya.

Musim hujan

Karena pada saat itu hari minggu hujan terus menerus sepanjang hari hingga mengakibatkan banjir di beberapa titik daerah Bantul, bahkan makam Raja di Imogiri terjadi longsor ketika itu.
"Ya jualan mas, pas lagi pasang tenda hujan-hujanan, dari buka sampai tutup pun hujan terus", jawab Ibu
"lah terus, laris Ibu?", tanya Saya kembali
"Ya Alhamdulillah mas, malam itu ada yang beli 30 bungkus, ujar Ibu.
Panas, hujan, badai apapun kondisi cuaca tidak menghalangi rezeki itu datang, rezeki pun akan tetap tanpa ada yang mampu menghalang.
Berusaha tanpa keluh kesah karena rezeki berlabuh takkan salah.
Bersyukur dengan apa yang sudah digarisi, tak perlu iri dengan apa yang orang punyai.
Rezeki takkan salah alamat karena "kita tak tahu dimana rezeki, tapi rezeki tau kita dimana".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun