Mohon tunggu...
Rio Miftah Fauzi
Rio Miftah Fauzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jika Kita Mencoba Maka Ada Kemungkinan Berhasil dan Juga Gagal, Tetapi Jika Tidak Mencoba Sama Sekali Sudah Pasti Gagal.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Kecenderungan Geopolitik Indonesia terhadap Perekonomian Dalam Negeri

27 April 2024   23:06 Diperbarui: 27 April 2024   23:08 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompas.com/tren/read/2022/02/25/204500465/mengenal-apa-itu-g20-dan-sejarah-pendiriannya?page=allInput sumber gambar

Indonesia, sebagai negara yang terletak di kawasan strategis Indo-Pasifik, tidak luput dari pengaruh gejolak geopolitik global. Dinamika politik antar negara, seperti rivalitas Amerika Serikat dan Tiongkok, perang dagang, dan konflik regional, dapat memberikan dampak signifikan terhadap stabilitas dan prospek ekonomi nasional.

Salah satu dampak yang paling terasa adalah pada perdagangan internasional. Gangguan rantai pasokan global akibat konflik geopolitik dapat menyebabkan terhambatnya ekspor dan impor, sehingga memicu inflasi dan kenaikan harga barang-barang. Hal ini dapat menekan daya beli masyarakat dan menghambat pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, ketidakpastian geopolitik juga dapat menurunkan kepercayaan investor terhadap iklim investasi di Indonesia. Investor asing mungkin menunda atau membatalkan rencana investasinya di Indonesia jika mereka merasa bahwa situasi geopolitik tidak stabil. Hal ini dapat menghambat laju pertumbuhan ekonomi dan memperlambat penciptaan lapangan kerja.

Namun, di sisi lain, kecenderungan geopolitik Indonesia juga dapat membuka peluang baru bagi perekonomian nasional. Posisi strategis Indonesia di kawasan Indo-Pasifik dapat menjadikannya sebagai hub perdagangan dan investasi yang penting. Indonesia juga dapat memanfaatkan ketegangan geopolitik antar negara besar untuk menjalin kerjasama dengan negara-negara lain dan memperluas pasar ekspornya. 

Indonesia adalah salah satu produsen utama sumber daya alam di dunia, termasuk minyak, gas alam, batubara, tembaga, dan emas. Dinamika geopolitik, seperti hubungan bilateral dengan negara-negara besar dan kebijakan perdagangan internasional, mempengaruhi harga komoditas ini di pasar global. Ketergantungan Indonesia terhadap ekspor komoditas membuat ekonomi sangat sensitif terhadap fluktuasi harga global yang dikondisikan oleh perubahan geopolitik. 

Sebagai anggota aktif dari ASEAN dan partisipan dalam berbagai forum ekonomi regional lainnya seperti APEC, Indonesia memainkan peran penting dalam membentuk kebijakan ekonomi regional yang berdampak pada perekonomian dalam negeri. Melalui kerjasama ini, Indonesia diharapkan mampu mengamankan akses pasar bagi produk domestik dan sekaligus menarik investasi dari negara-negara lain dalam kawasan. Selain itu, partisipasi dalam inisiatif seperti RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership) membantu Indonesia memperkuat hubungan perdagangan dengan negara-negara besar seperti China, Jepang, dan Korea Selatan.

Berikut adalah beberapa contoh pengaruh kecenderungan geopolitik Indonesia terhadap perekonomian dalam negeri:

Dampak positif: 

  • Meningkatnya permintaan komoditas. Indonesia ialah salah satu negara dengan penghasil komoditas utama yang sanat dibutuhkan oleh hampir seluruh  dunia, seperti batubara, nikel, dan kelapa sawit. Meningkatnya permintaan komoditas global akibat konflik geopolitik dapat memberikan keuntungan bagi Indonesia yang dapat meningkatkan volume ekspor sumber daya alamnya.
  • Diversifikasi pasar ekspor. Indonesia dapat memanfaatkan ketegangan geopolitik untuk menjalin kerjasama dengan negara-negara lain dan memperluas pasar ekspornya. Indonesia juga tentunya dapat menjalankan program diversifikasi komoditas ekspor yang dapat berdampak baik secara keseluruhan bagi neraca perdagangan Indonesia.
  • Aliran investasi baru. Indonesia dapat menarik investasi baru dari negara-negara yang ingin menghindari ketegangan geopolitik di kawasan lain. Tentunya banyak negara yang mencari alternatif tujuan investasi mereka yang menghindari negara yang sedang mengalami konflik, Indonesia dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menghimpun investasi sebanyak mungkin dari momentum ini.
  • Dampak Negatif:
    • Gangguan rantai pasokan global: Gangguan rantai pasokan global akibat konflik geopolitik dapat menyebabkan terhambatnya ekspor dan impor, sehingga memicu inflasi dan kenaikan harga barang-barang. Hal ini tak dapat dipungkiri mengingat Indonesia yang dalam beberapa komoditas bahan baku masih mengandalkan pasokan impor.
    • Ketidakpastian geopolitik: Ketidakpastian geopolitik dapat menurunkan kepercayaan investor terhadap iklim investasi di Indonesia, sehingga menghambat laju pertumbuhan ekonomi dan memperlambat penciptaan lapangan kerja. Hal ini dapat ditangani pemerintah dengan cara memberikan jaminan hukum kepada negara-negara calon investor.
    • Meningkatnya harga energi: Konflik geopolitik di negara-negara penghasil energi utama dapat menyebabkan melonjaknya harga energi global, sehingga membebani perekonomian Indonesia. Volume impor energi Indonesia tergolong masih ketergantungan terhadap negara penghasil minyak bumi dan gas.
  • Pemerintah Indonesia perlu terus memantau perkembangan geopolitik global dan mengambil langkah-langkah strategis untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan peluang yang muncul. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

    • Memperkuat diversifikasi pasar ekspor: Indonesia perlu mencari pasar ekspor baru untuk produk-produknya agar tidak terlalu bergantung pada satu negara atau kawasan.
    • Meningkatkan investasi pada infrastruktur: Investasi pada infrastruktur, seperti pelabuhan dan jalan tol, dapat membantu kelancaran arus barang dan jasa, sehingga mengurangi dampak dari gangguan rantai pasokan global.
    • Meningkatkan ketahanan energi: Indonesia perlu mengembangkan sumber energi alternatif dan meningkatkan efisiensi penggunaan energi untuk mengurangi ketergantungan pada impor energi.
    • Memperkuat diplomasi ekonomi: Indonesia perlu memperkuat diplomasi ekonomi dengan negara-negara lain untuk meningkatkan kerjasama dan membuka peluang baru bagi perdagangan dan investasi.
  • Dengan mengambil langkah-langkah strategis dan proaktif, Indonesia dapat meminimalkan dampak negatif dari kecenderungan geopolitik global dan memanfaatkan peluang yang muncul untuk memajukan perekonomian nasional.

    Kesimpulan:

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun