kita adalah setan bagi diri kita sendiri,
seringkali ia menjadi kambing hitam atas perbuatan dan kesalahan.
seakan buruk selalu, rupa maupun perilakunya.
ketika terjebak dalam ruang kesesatan,
bukan merenungkan dosa,
kita malah mencari pembenaran, dan tak terelakan lagi: ia jadi korban.
mungkin setan tak lebih buruk dari kita,
dan mungkin pula kita tak lebih baik daripadanya.
Karena kita, adalah setan bagi diri kita sendiri.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!