Mohon tunggu...
Jari Bicara
Jari Bicara Mohon Tunggu... Jurnalis - Salam literasi!

Channel ini beragam isinya, karena yang punya penghayal.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mencoba Menggantikan Bapak

24 Februari 2024   10:15 Diperbarui: 1 Maret 2024   22:02 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://images.app.goo.gl/Dn2h33yJZBKnbj74A

Setelah berkeliling desa dan memastikan semuanya aman, aku duduk mengamati percakapan para bapak-bapak yang sedang jadwal ronda malam itu.

 Diriku yang masih remaja ini mencoba mengikuti alur pembicaraan dan sesekali ikutan nimbrung juga. Hari itu Ayahku sedang sakit, jadi aku disuruh menggantikan dirinya. 

Lagi pula aku lebih memilih nongkrong dengan bapak-bapak daripada anak seumuranku di desa ini, sekarang, karena pasti kau juga tahu lah anak jaman sekarang kebanyakan kalau ngumpul, asyik dengan ponselnya masing-masing. 

Bagaimana di tempatmu? Apakah kau juga merasakan hal yang sama atau malah teman seumuranmu jika ngumpul tidak fokus pada ponselnya sendiri, aku rindu dengan masa-masa itu.

"Lha bapakmu kemana Le?" tanya pak Badrun
"Bapak lagi nggak enak badan pakde," jawabku
"Owalah....
kemudian dia mengambil rokok kreteknya di saku,
....Mau?" tanya pak Badrun sembari menyodorkan bungkus rokoknya itu.

Pak Wadi keluar dari dapur sembari membawa secangkir kopi yang masih panas, dia ini maniak kopi, tapi tidak merokok. "Nggak usah malu-malu le, Bapakmu waktu seumuranmu juga merokok, le," godanya sembari duduk di sampingku.

"Eh, pak Wadi. Tadi ada mobil kecelakaan lho," ujar pak badrun, kreteknya sudah menyala di antara jari telunjuk dan jari tengah, asapnya hampir membuat aku sesak, tapi untunglah semilir angin malam segera menyapu asapnya ke udara.

"Waduh, Dimana itu pak?" tanya pak Wadi penasaran.

Aku yang juga penasaran pun menyimak seksama, sembari sesekali menghalau asap kretek pak Badrun memasuki hidungku.

"Untuk tempatnya lupa saya pak, soalnya cuma lihat sekilas tadi di berita," jelas pak Badrun,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun