Mohon tunggu...
Rio Johanes
Rio Johanes Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Akhir

Seorang penulis pemula

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bekatul Krispi (BEPI): Inovasi Produk UMKM Desa Geneng

14 September 2022   08:00 Diperbarui: 14 September 2022   08:01 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Produk Bekatul Krispi (BEPI). Dokpri

Desa Geneng sebagai salah satu desa di Kecamatan Miri dengan penduduk yang mayoritas bermata pencaharian petani menghasilkan produk pertanian yang melimpah, terutama padi. Padi hasil panen digiling dan disosoh hingga menghasilkan beras sesuai kualitas yang diinginkan. 

Penduduk desa Geneng biasanya menggiling padi ke jasa penggilingan yang tersedia di sekitar desa karena petani-petani setempat tidak memiliki alat penggiling padi yang mumpuni. Tiap satu karung padi yang akan digiling dikenai biaya sebesar kurang lebih Rp 10.000,00; berlaku bagi pelanggan yang membawa pulang bekatul. Sementara, bagi pelanggan yang tidak membawa pulang bekatul biaya tersebut tidak dikenakan.

Foto Kunjungan Ke Tempat Penggilingan Padi. Dokpri
Foto Kunjungan Ke Tempat Penggilingan Padi. Dokpri
Bagi masyarakat setempat, bekatul sebagai limbah dalam proses penggilingan gabah dan penyosohan beras umumnya hanya dijadikan sebagai pakan ternak yang bernilai guna rendah padahal bekatul mengandung nilai gizi yang baik untuk kesehatan dan memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi makanan bergizi yang layak konsumsi. 

Melihat potensi bekatul tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 161 Universitas Sebelas Maret 2022 mencoba mengembangkan dan menawarkan salah satu inovasi makanan dari bekatul yaitu bekatul krispi (BEPI). Olahan bekatul ini dibuat sebagai camilan yang renyah, manis, dan banyak kandungan gizi.

Foto Sosialisasi Bekatul Krispi di Balai Desa Geneng. Dokpri
Foto Sosialisasi Bekatul Krispi di Balai Desa Geneng. Dokpri
BEPI terbuat dari bahan-bahan sederhana yang mudah untuk didapatkan, antara lain 1 butir telur, 100 gram coklat batang, 40 gram margarin, 50 gram gula halus, 30 gram tepung terigu, 30 gram tepung bekatul, ¼ sendok teh garam, dan ¼ sendok teh pasta vanili. Adapun cara pembuatan BEPI, sebagai berikut.
  1. Tepung bekatul disangrai hingga aroma khas bekatul ke luar atau kurang lebih 3-5 menit.
  2. Coklat batang dan margarin dilelehkan secara bersamaan di api kecil.
  3. Oven dipanaskan pada suhu 150℃ selama 10 menit dengan api atas bawah.
  4. Satu per satu bahan dimasukkan dalam wadah dan dicampur dengan mixer, mulai dari telur, gula halus, pasta vanili, garam, tepung terigu, tepung bekatul, dan cokelat leleh.
  5. Adonan yang telah siap dituang di atas loyang yang telah dilapisi margarin secara tipis dan merata.
  6. Adonan yang telah dituang dalam loyang dipanggang dengan oven suhu 150℃ selama kurang lebih 20 menit dengan api atas bawah.
  7. Loyang diangkat dan potong BEPI membentuk kotak-kotak kecil.
  8. BEPI didiamkan dan kemudian dikema

Infografis Bekatul Krispi. Dokpri
Infografis Bekatul Krispi. Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun