Terlepas dari dahsyatnya pemberitaan mengenai pemimpin Jakarta yang pro dan kontra, saya pribadi bukanlah seorang politikus, melainkan hanya seorang dokter yang senang mengamati berita perkembangan orang yang boleh dikata sangat eksenstrik atau anti mainstream ini. Saya pun juga bukan ahli agama yang tahu menahu seluk beluk Islam dengan mendalam, melainkan hanyalah umat Muslim yang masih terus belajar memperbaiki diri. Tetapi lebih dari itu, saya memiliki kesimpulan dari apa yang telah dilakukan oleh Ahok, ternyata beliau meskipun adalah seorang non Muslim, telah memimpin dengan sangat Islami berdasarkan hadits umat Islam. Percaya atau tidak? Simak terus!
Dalam penelitian saya lebih lanjut mengenai hadits terutama yang membahas soal Amir (Pemimpin), ternyata apa yang telah Ahok lakukan sudah memenuhi kriteria yang telah dilakukan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Berikut pembahasannya:
1. Ahok Adalah Ahlinya
Dari Abu Hurairah R. A., Katanya:
Rasulullah SAW bersabda: "Kalau amanah tidak lagi dipegang teguh, maka tungguhlah saat kehancuran". Ia bertanya: "Bagaimana orang tidak memegang teguh amanah itu, ya Rasulullah?". Beliau menjawab: "Kalau sesuatu urusan telah diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah sata kehancuran". (HR Bukhari)
Walaupun saya hanya sempat mencicipi Jakarta hanya 17 tahun sebelum hijrah ke Bandung, saya melihat perkembangan yang begitu drastis dari kota Jakarta itu sendiri. Banyak sekali yang diperbaiki semasa kepemimpinan Ahok. Ya Ahok, adalah ahlinya, beliau begitu memegang amanah dalam memimpin.
2. Ahok Anti Korupsi
Dari Adi Ibnu Amirah Al Kindi R.A., Katanya:
"Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang kami angkat di antara kamu memangku suatu jabatan, lalu disembunyikannya terhadap kami sebuah jarum atau yang lebih kecil dari itu, maka perbuatannya itu adalah penggelapan. Dia akan datang pada hari kiamat membawa barang yang digelapkannya itu." (H. R. Muslim).
Melihat kinerja Ahok yang begitu amanah, tentunya membuat orang-orang yang dipimpinnya sangat tidak berani melakukan korupsi terhadap apapun termasuk urusan soal uang dan tentunya waktu. Adik saya adalah seorang dokter yang bekerja di sebuah puskesmas di bawah naungan pemprov DKI Jakarta, saya melihatnya dia tidak berani untuk datang telat karena hukumannya yang begitu berat dengan memotong gaji. Tetapi di balik itu, adik saya mendapatkan kompensasi gaji dari pemerintah DKI yang begitu besar.
3. Ahok Tidak Munafik
Dari Abu Hurairah R. A., Katanya:
Rasulullah SAW bersabda: "Tergolong manusia yang amat jahat, orang yang bermuka dua. Dia datang ke suatu golongan dengan wajah tertentu dan datang ke golongan lain dengan wajah yang lain pula". (H. R. Muslim)
Saya selama beberapa tahun terakhir mengikuti tayangan rapat Ahok di laman youtube. Memang, sangat kontroversi dari kata-kata yang dilontarkan beliau dalam menentang ketidakbenaran yang dilakukan oleh anak buahnya. Tetapi, setidaknya beliau boleh saya katakan bukan orang jahat yang bermuka dua seperti apa yang diriwayatkan oleh Rasululllah.
Sebenarnya masih banyak nilai-nilai Islami dalam diri Ahok seperti yang diriwiyatkan Rasulullah dalam hadits. Terlepas dari agama beliau yang bukan seorang Muslim, saya menilai saya pun harus banyak belajar dari beliau dalam hal kepemimpinan yang Islami. Meskipun saya tidak memiliki KTP DKI Jakarta, saya sepenuhnya sangat mendukung kepemimpinan beliau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H