Pendidikan merupakan salah satu faktor penting bagi kehidupan manusia, dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan bakat-bakat yang dimiliki manusia sejak lahir, sehingga manusia mempunyai keterampilan yang dapat digunakan untuk menghidupi dirinya di masa yang akan datang, pendidikan juga membuat manusia menjadi tahu, dewasa, dan cerdas. Itulah mengapa mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi salah satu dari empat tujuan Negara Republik Indonesia yang tercantum dalam UUD 1945. Namun apakah tujuan negara tersebut sudah tercapai?
Masih sering kita mendengar keluhan masyarakat tentang tingginya biaya pendidikan, khususnya biaya pendidikan untuk ke perguruan tinggi. Tak asing juga di telinga kita ada mahasiswa yang sudah diterima di perguruan tinggi mengeluhkan sarana dan prasarana yang tidak menunjang dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu pemerintah memberikan dana berupa bantuan operasional perguruan tinggi negeri atau biasa disebut BOPTN. Dana BOPTN yang diberikan bertujuan untuk membantu biaya operasional di perguruan tinggi, seperti untuk melakukan penelitian, biaya pemeliharaan gedung, bangunan, sarana dan prasarana, bahan praktikum kuliah, pengadaan buku-buku, jurnal, penjaminan mutu setiap program studi, kegiatan kemahasiswaan, kegiatan penunjang dan masih banyak lagi. Hal ini bermaksud agar masyarakat tidak terlalu terbebani dengan biaya kuliah yang tinggi dan agar seluruh proses pendidikan yang ada di perguruan tinggi berjalan dengan lancar. Jika pendidikan khususnya perguruan tinggi terjamah oleh seluruh masyarakat dan proses pendidikan berjalan dengan baik maka akan terbentuk manusia-manusia yang cerdas yang bisa menghidupkan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum.
Ada beberapa manfaat dari dana BOPTN salah satunya yaitu memperlancar proses belajar mengajar di perguruan tinggi. Dana tersebut digunakan untuk pemeliharaan gedung dan bangunan menjadi kokoh dan layak, serta sarana dan prasarana yang mumpuni untuk menunjang pembelajaran. Namun kenyataannya  Saya sebagai mahasiswa  belum merasakan seutuhnya manfaat dari dana yang diberikan oleh pemerintah tersebut,  bagaimana bisa dibilang sudah mendapatkan manfaat tersebut jika dalam proses belajar yang Saya terima belum menunjang pembelajaran yang baik, justru masih banyak kekurangan. Sampai saat ini Saya kuliah, sering kali dalam proses belajar mengajar terhambat oleh sarana penunjang pembelajaran, ketika belajar Saya dihadapkan dengan gedung yang sudah lapuk, bangunan yang makin tua,  ruangan kelas yang sempit dan tidak layak, proyektor yang seharusnya selalu siap siaga untuk digunakan malah tidak bisa dipakai, bahkan kursi belajar yang seharusnya bisa nyaman dan dengan mudah untuk digunakan justru tidak cukup menampung seluruh mahasiswa dalam satu kelas. Masih banyak permasalahan dan ketidakadilan yang Saya terima selama saya kuliah, itu hanya segelintir permasalahan yang bisa Saya jelaskan dalam proses belajar mengajar.  Seharusnya permasalahan tersebut merupakan sarana yang sudah wajib  tersedia dengan baik di dalam proses belajar mengajar. Bagaimana proses belajar dapat berjalan dengan baik jika sarana dan prasarananya tidak mendukung. Lalu untuk apa bantuan dana yang diberikan oleh pemerintah untuk perguruan tinggi, jika manfaatnya saja belum dirasakan oleh mahasiswa.
Kita tahu bersama bahwa pendidikan tinggi sangat penting untuk kemajuan kehidupan suatu bangsa. Â Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan salah satu cara yaitu BOPTN untuk mencapai tujuan Negara, namun entah apa yang salah, tujuan yang baik tersebut belum terealisasikan dengan baik. Lalu timbul sebuah pertanyaan, Digunakan untuk apa BOPTN Â jika manfaatnya saja belum dirasakan oleh mahasiswa dan masyarakat? atau Apakah BOPTN tersalurkan sepenuhnya ke setiap perguruan tinggi?. Â Bagaimana mungkin tujuan negara dapat terwujud jika masyarakatnya sendiri masih sulit mendapatkan pendidikan dan pembelajaran yang layak. Yuk kita bangun bersama-sama pendidikan dengan niat yang baik agar segala permasalahan dapat sedikit demi sedikit berkurang dan pendidikan di Indonesia menjadi maju serta bersaing dengan negara lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H