Cahayamu hadir dikala aku sendiri
Ku ingin selalu dekat denganmu
Ku hanya termenung dalam kegelapan dan kesendirian
Hadirmu menjadi penerangku.
Engkau jauh tak tergapai
Layaknya jarak memisahkan kita
Senyum indah nan menawan
Terang cahayamu menghidupkan ku kembali.
Boleh kah ku tau dirimu?
Kau mahir membuatku melepaskan tawa
Mentari perlahan redup
Ingin ku tetap disampingmu
Menatap sinar mata mu lebih dalam.
Meski sunyi menyelimuti namun kau tetap hadir
Ingin memilikimu itu doaku
Kau mampu melahirkan bintang-bintang
Selalu kagum akan perbuatan mu.
Bolehkah aku memikirkanmu?
Ku selalu memperhatikan mu di kejauhan
Sedang kau tak menatapku
Ku harap sekali saja melihatku.
Kepada siapa semesta berpihak?
Aku kembali dalam keheningan diringi kegelapan
Pancaran sinarmu mulai meredup
Entah apa yang harus ku lakukan.
Pancaran mu tidak terlihat lagi
Kegelapan mulai menyelimuti
Kesedihan segera datang.
Terang cahayamu mengusir kegelapan
Seperti bagaskara yang selalu hadir
Aku dewana tentang dirimu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H