Mohon tunggu...
Rio AzmiFauzan
Rio AzmiFauzan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa-Unikom

Nama saya Rio Azmi Fauzan, Selamat Datang di artikel saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kisah Usaha Depot Air Minum Lin'sQua

15 Oktober 2024   20:50 Diperbarui: 16 Oktober 2024   01:50 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar: dokumentasi pribadi

Lin's Qua adalah usaha depot air minum yang dimiliki oleh pasangan suami istri pak Sohib dan ibu Lina, nama Lin's Qua sendiri diambil dari nama istrinya yaitu ibu Lina, awal mula pak Sohib untuk membuka usahanya karena melihat dari daerah yang ditempatinya memiliki sumber air minum yang kurang baik. Setelah itu pak Sohib mencari informasi tentang air minum kepada seorang ahli yang sudah lama terjun dalam  usaha depot air minum. Setelah mendapatkan informasi mengenai depot air minum, muncullah motivasi keinginan untuk membuka usaha depot tersebut. Motivasi untuk membuka usahanya adalah karena ingin membuat masyarakat sekitar mendapatkan sumber air minum yang baik dan layak untuk diminum bagi masyarakat sekitar.

Tidak mudah untuk membuka usaha tersebut, karena sebelum membuka usahanya pak Sohib harus mengetahui terlebih dahulu karakteristik tentang air itu sendiri, karakterisitik air itu yaitu Air Pegunungan atau Mata Air (jika daerah tersebut memiliki sumber mata air langsung), jika daerah tersebut tidak memiliki pasokan tanki air gunung maka bisa memanfaatkan dari air Ledeng, Sumur, atau Sumur Bor dengan catatan bahan baku tersebut harus diolah terlebh dahulu melalui sistem membranisasi. Nama alat untuk mengolah air tersebut adalah UF Membranne Installation System, alat ini bertujuan untuk membebaskan air dari sifat-sifat Fisika dan Kimia. Berdasarkan Persyaratan Air Minum NO.492/MENKES/PER/IV/2010, dimana air minum harus terhindar dari lima kategori parameter analisis yaitu: Warna, Bau, Rasa, Kekeruhan, dan Konduktivity, dan juga harus terbebass dari logam berat. Maka dari itu pak Sohib harus mengetahui terlebih dahulu tentang air serta alat penggunaan untuk mengolah air, agar bisa diminum oleh masyarakat sekitar.

Setelah mengetahui semua tentang air dan bagaimana alat yang harus digunakan, akhirnya pak Sohib membuka usahanya dengan menggunakan sumber air Ledeng, karena alat yang digunakan juga diperuntukan untuk air Ledeng (PAM). Meski menggunakan air Ledeng (PAM) dengan menggunakan alat yang sesuai maka hasil yang didapat dari air tersehut memiliki pH 7.2, hasil ini sudah teruji dari lab dan datanya pun dikatakan sudah resmi bersih dan layak diminum oleh para konsumen. Menurut pak Sohib "air bisa didapatkan dimana saja entah itu dari Air Pegunungan (Mata Air), air Ledeng, Sumur, atau Sumur Bor, sama saja yang membedakannya adalah dari cara pengolahannya serta alat yang digunakannya apakah sesuai dengan airnya atau tidak, jika alatnya sesuai maka akan menghasilkan air yang layak apabila tidak sesuai maka air tidak layak diminum dan akan menyebabkan berbagai penyakit dan juga rasa dari airnya akan berbeda".

Masyarakat yang membeli air minum di Lin's Qua tidak hanya masyarakat Jongor Utara tetapi dari ada juga dari luar daerah tersebut, pada awalnya pak Sohib hanya memasarkan kepada 1 tempat saja yaitu di Jongor Utara akan tetapi banyak dari luar seperti, Cipongporang, Komplek Baranangsiang Indah, Jongor, dan Cikopo. Meluasnya jangkauan daerah disebabkan oleh adanya omongan dari mulut ke mulut sehingga banyak masyarakat yang lebih memilih dan mempercayai Lin's Qua sebagai sumber depot air minum yang layak diminum. Setelah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, akhirnya pak Sohib memiliki karyawan yang membantu untuk usahanya dalam mengantar-jemput pesanan ke setiap tempat sesuai dengan permintaan dan kebutuhan konsumen. Berhasilnya usaha depot air minum pak Sohib disebabkan oleh ketekunan dan manajemen yang baik.

"Yang namanya usaha walaupun sama, akan tetapi  ada yang berhasil dan tidak ada yang berhasil, pada intinya adalah dari ketekunan dan manajemen."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun