Platfrom media sosial memang sering menjadi wadah untuk para penipu melakukan aksinya, pelaku tindak kejahatan ini bergerak secara berkelompok, dan berkompromi satu sama lainnya.
        FD merasa bahwa kejadian tersebut terjadi secara cepat, rayuan dan testimoni palsu yang diberikan oleh pelaku tersebut berhasil meyakinkan FD untuk melakukan pembelian akun game online tersbut, sehingga FD mengalami kerugian yang cukup banyak.
        "saya juga heran, ternyata dengan adanya jasa rekber juga tidak menjamin hal itu, ternyata rekber nya juga bisa menjadi komplotan para pelaku itu juga, saya disini merasa sangat di rugikan sekali, karena dengan nominal 500rb itu cukup besar buat saya" Ujarnya pada penulis.
        FD berharap bahwa ketika hendak membeli sesuatu barang atau jasa pada media sosial, harus mengamati secara detail terlebih dahulu, karena pelaku kejahatan bisa memanipulasi apapun untuk melakukan aksi kejahatannya dalam medsos, ketika hendak membeli sesuatu melalui platfrom medsos harus memaastikan dari website resmi atau marketplace yang terpercaya, supaya bisa terhindar dari kasus penipuan yang sudah di alami oleh FD.
        Oleh karena itu, dengan adanya upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pihak berwenang, platform media sosial, dan masyarakat, diperlukan untuk mengatasi dan mencegah dampak buruk yang ditimbulkan oleh kejahatan media sosial, guna menciptakan lingkungan online yang lebih aman dan positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H