Terdapat pesan pada Shubuh nan jelita…
di mana mulanya pagi adalah..
dingin yang mulai menyusup dalam rahang jiwa
namun tak gentar diri dalam lamun alang angkasa…
Ingin kusampaikan yang tak teraba oleh mata namun nyata…
hanya hatiku bimbang untuk memulainya..
bisakah kau aturkan masa?
untuk aku bisa memulainya barang sekata…
Embunku tak lagi terjaga…
ia berteman dengan Shubuh yang akan berjelaga
begitu pula denganku,…
hanya aku tak dapat mulai
barang sekata….
Dan esok tetap akan jadi gubahan makna
bahwa hari ini ingin kuungkap cinta….
di mana aku akan diam dan hanya berdiam
berdialog dengan masa meski tak bersuara…
dan Shubuhku berpesan…
cintailah yang berhak dicinta
sayangilah yang berhak dan pantas disayangi…
namun embunku menentukan pilihannya…
pada yang bernama mentari meski akhirnya ia sirna karenanya..
cinta embun dan mentari yang tak bersua namun indah dirasa…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H