Mohon tunggu...
rio
rio Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - -

-

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sejarah di Balik Revolusi Industri

10 Januari 2025   22:05 Diperbarui: 10 Januari 2025   22:05 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Apakah anda sadar bahwa teknologi yang anda gunakan sehari-hari, seperti smartphone, komputer, dan kendaraan merupakan hasil dari sebuah revolusi yang dimulai ratusan tahun lalu? Revolusi Industri adalah peristiwa besa yang menandai peralihan ekonomi agraris dan kerajinan tangan ke ekonomi berbasis industri dan manufaktur. Tetapi Revolusi Industri bukan hanya tentang itu saja, tetapi tentang bagaimana perubahan ini membentuk dunia yang kita kenal hari ini yang dimana setiap tahap revolusi ini membawa dampak kemudahan bekerja, belajar, dan berkomunikasi.

Dilansir Encyclopaedia Britannica, peristiwa ini pertama kali terjadi di Inggris pada pertengahan abad ke-18, dipicu oleh berbagai inovasi teknologi dan perubahan sosial-ekonomi diseluruh dunia. Manusia sebelumnya memakai tenaga hewan maupun manusia, tapi selanjutnya, manusia mulai beralih menggunakan mesin untuk menghemat waktu dan tenaga. Revolusi Industri lantas meluas keberbagai negara, seperti Amerika Utara, Jepang, dan Eropa Barat.

  • Revolusi Industri 1.0 (1760-1840): Era Mesin Uap

Revolusi ini dimulai dengan penemuan mesin uap oleh James Watt pada tahun 1765, yang menjadi inti dari transformasi industri. Mesin uap digunakan dalam berbagai sektor, terutama industri tekstil dan transportasi, seperti kereta api dan kapal uap. Selain itu, indusri besi dan baja berkembang pesat karena kebutuhan akan bahan konstruksi untuk mesin dan infrastruktur. Perubahan ini membawa dampak besar:

1. Produksi barang meningkat drastis, mengurangi ketergantungan pada tenaga manusia.

2. Urbanisasi terjadi karena orang-orang pindah ke kota untuk bekerja di sektor industri.

3. Sistem kerja berubah, dari pekerjaan manual ke sistem yang berbasis mesin.

  • Revolusi Industri 2.0 (1870-1914): Era Listrik

Revolusi ini dipicu oleh penemuan listrik, yang memungkinkan penciptaan mesin-mesin baru yang lebih efisien. Sistem produksi massal diperkenalkan, seperti jalur perakitan oleh Henry Ford di industri otomotif. Teknologi ini mempercepat proses produksi, menurunkan biaya, dan membuat barang lebih terjangkau bagi masyarakat.

Selain itu, transportasi dan komunikasi juga berkembang pesat. Penemuan telegraf, telepon, dan kereta api modern menciptakan dunia yang lebih terhubung satu dengan lainnya.

  • Revolusi Industri 3.0 (1950-an): Era Digital

Pada pertengahan abad ke-20, komputer, mikroprosesor, dan teknologi informasi mulai mengubah cara manusia bekerja. Sistem otomatisasi menggantikan banyak pekerjaan manual. Sistem otomatisasi menggantikan banyak pekerjaan manual. Revolusi ini juga menjadi awal dari globalisasi ekonomi, dimana perusahaan dapat beroperasi di berbagai negara dengan bantuan teknologi digital.

  • Revolusi Industri 4.0 (Abad ke-21) : Era Konektivitas

Fase ini ditandai dengan integrasi teknologi canggih, seperti Internet Of Things (IOT), kecerdasan buatan (AI), Big data, dan robotika. Semua sistem produksi dan layanan menjadi terhubung secara digital, menciptakan efisiensi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Revolusi ini juga membawa transformasi besar dalam cara manusia hidup, bekerja, dan berinteraksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun