Mohon tunggu...
Benediktus Satrio Rio
Benediktus Satrio Rio Mohon Tunggu... -

Ad Maiorem Dei Gloriam

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Pasti Ada Hikmah di Setiap Peristiwa

7 Mei 2014   01:46 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:47 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1399377015501830217

Siang tadi ketika aku hendak pulang dari pasar, aku  mendapat pesan singkat begini, "Yo, si Eko kecelakaan.."

Mendengar kabar tersebut aku langsung bergegas menjenguknya ke rumah sakit. Kebetulan rumah sakit tidak jauh dari rumahku. Langsung lemas rasanya ketika dokter berkata, "Wah.. Ini sih harus segera di amputasi"

Eko, pemuda berusia 28 tahun yang masih harus menanggung hidup kedua orang tuanya, istri, dan ketiga anaknya ini sempat kaget setelah mendengar perkataan dokter tersebut karna sangat begitu syok dengan peristiwa yang menimpanya barusan. Pasti ada rasa cemas dalam hatinya yang bertanya-tanya, "Bagaimana kelak kehidupanku? Bagaimana dengan pekerjaanku? Bagaimana aku bisa mencukupi kebutuhan keluarga mengingat kondisi fisikku yang sudah terbatas seperti ini?, dll"

Bahwa tidak sedikit dari kita merasa kesal dan kecewa oleh kondisi fisik yang menjadi serba terbatas dan tidak jarang menjadi keterpaksaan untuk bergantung kepada orang lain. Batin seseorang juga pasti mengalami pergulatan yang sangat dalam. Bisa saja kita berpikir bahwa Tuhan tidak adil dengan kita. Tak jarang pula kita marah terhadap Tuhan dan selalu mempertanyakan, " Kenapa hal ini mesti terjadi dalam kehidupanku?"

Keluhan-keluhan tersebut bagi saya sangatlah wajar. Tetapi akan menjadi tidak wajar ketika kita selalu tidak bisa berdamai dengan kondisi fisik dan keadaan saat ini. Sulit memang, tapi sulit bukan berarti tidak mungkin. Pasti ada cara lain yang bisa menjadi sarana bagi kita untuk berkarya.  Bahwa selanjutnya kita akan menempuh jalan hidup tertentu, dalam arti menjalankan profesi atau pekerjaan tertentu berdasarkan bakat, kemampuan dan keterampilan yang dimiliki, hal itu tentu saja tidak perlu dikatakan lagi.. It goes without saying.. Karena itulah yang pada dasarnya menjadi landasan keputusan setiap orang.

Tapi, jika kita mau lebih dari itu.. Something beyond.. Sesuatu yang bisa memberikan kepuasan batin ketika atau sesudah menjalankannya, bahkan ketika tak ada ganjaran materi yang diperoleh, dan tak ada suatu status yang perlu dikukuhkan untuk itu, sebagai afirmasi atas apa yang dilakukan, maka mungkin ada baiknya dilakukan suatu dialog batin, bertanya ke dalam diri, apa yang bisa dilakukan demi kebaikan orang lain, demi kebaikan sesama, pertama-tama di lingkungan terdekat, bukan saja dekat dalam arti fisik dan ruang tapi dekat dalam arti arah rasa keterpanggilan.. Di situlah nanti bisa dirajut apa yang memang menjadi bakat, kemampuan dan keterampilan, tapi sebagai faktor sekunder, penopang atau penunjang.

Dan perlu kepercayaan besar bahwa apapun kondisimu saat ini, berusahalah untuk selalu tetap bersyukur. Tuhan pasti sudah menawarkan panggilan khusus yang terbaik untuk setiap manusia. Dia selalu memberi harapan pada yang tak pernah menyerah, mukjizat bagi yang percaya. Dia takkan pernah meninggalkan mereka yang percaya kepada-Nya. Dan ketika kita mengalami sebuah kegagalan, baik dalam hal usaha, karir, asmara hanya ada dua hal yang mempengaruhinya. Yang pertama adalah kemungkinan kita kurang serius dalam menjalani dan berusaha menggapai keinginan kita. Dan hal yang kedua yang lebih penting adalah Tuhan ingin menyelamatkan kita dari suatu hal yang tidak mengenakan yang belum kita ketahui sebelumnya.

Tetap pasrah, berdoa, dan berusaha. Sang Maha Kuasa memberkati kalian. Salam..

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun