Beras palsu  yang di pinggir kota Jakarta sudah ditemukan dengan harga murah Rp8.500 per kg ini tentu saja menguntungkan produsennya. Dia tidak perlu menunggu berbulan-bulan untuk memanen.  Setelah melalui tahap ujia coba, diketahui bahan dasarnya adalah kentang, ubi dan resin, bahan dasar plastik.
Weekly Hongkong menyebutkan, jika manusia memakan tiga mangkuk nasi buatan itu, sama dengan menelan satu kantung plastik. Jika dimasak, beras itu tidak akan selembut beras asli. bahkan jika dibuat bubur tidak akan mengental. Ya, namanya juga palsu.
Tiongkok memang dikenal dengan beberapa skandal penyimpangan pembuatan makanan. Pada tahun 2008 terkuak kasus susu formula yang dicampur melamin. Hal ini menyebabkan 30.00 anak bermasalah dengan ginjal mereka. Tapi kasus ini ditutupi karena negara ini akan menghadapi olimpiade.
Pada tahun 2010 pernah juga dibuat beras campuran yang semula beras kualitas rendah menjadi beras premium dan diberi label  beras Wuchang.
Entah bagaimana cara beras tiruan itu kemudian bisa masuk ke Indonesia. Padahal impor beras sudah ditutup. Dan hal ini masih jadi wacana bahwa Jokowi akan membuka kembali impor beras.  Bisa kebayang jika  impor beras benar-benar dibuka, beras palsu ini akan masuk bebas. Dan yang jadi korban adalah rakyat yang hanya mampu membeli beras dengan harga terendah. Belum lagi petani lokal.
* Diolah dari berbagai sumber
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H